REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan direncanakan akan tiba di Tanah Air Kamis (22/2) hari ini. Kepulangan Novel, karena berdasarkan hasil pemeriksaan, perkembangan kesehatan Novel cukup baik. Meski sempat terjadi pembengkakan pada mata kirinya dan masih dalam kondisi belum bisa melihat.
Kabiro Humas KPK Febri Diansyah mengungkapkan, saat ini, telah dibentuk tim penghubung antara tim KPK dan tim penyidik Polri yang tengah menyidik kasus ini. "Penanganan kasus masih berjalan di Polri. Ada tim penghubung untuk koordinasi informasi yang sudah ditugaskan KPK juga. (Tetapi) sejauh ini pelaku belum ditemukan," kata Febri melalui pesan singkat, Kamis (22/2).
Febri menambahkan, pihak keluarga Novel maupun KPK sangat berharap para pelaku penyerangan ini segera tertangkap. Kendati begitu, KPK terang Febri, mempercayakan semua penanganan kasus tersebut dapat diungkap tim Polri. "KPK tentu tetap ingin pelaku penyerangan ini diungkap. Bagi KPK serangan terhadap Novel Baswedan merupakan serangan terhadap KPK juga," kata Febri.
Diketahui, Novel diserang dengan air keras dan kemudian dokter mendiagnosa sekitar 95 persen bagian mata kiri Novel rusak terpapar air keras tersebut. Hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri. Sampai sekarang, pihak Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut.
Perkembangan kasus itu sendiri, terakhir pihak Polda Metro Jaya merilis dua sketsa wajah yang diduga pelaku teror penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan. Dari sketsa yang dipaparkan, pelaku pertama berciri-ciri pria berambut cepak dan berkulit gelap. Sementara satu terduga lainnya berambut panjang dan berkulit putih.