REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Menteri Pariwisata Arief Yahya berkomitmen memajukan industri pariwisata di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Garut. Ia menawarkan sejumlah saran agar sektor pariwisata di Garut bisa semakin maju dan tak tertinggal dari destinasi wisata di wilayah lain.
Saran pertama darinya ialah membentuk masyarakat Garut supaya sadar terhadap potensi yang ada. Mental masyarakat Garut pun harus dibentuk supaya ramah dan terbuka pada wisatawan. Ia menilai Garut mempunyai potensi alam yang spektakuler untuk menjadi destinasi unggulan.
"Garut bisa saja jadi destinsi unggulan. Acara ini bagus sebagai salah satu dari 100 top event nasional. Garut tidak banyak pilihan ekonomi jadi pariwisata harusnya jadi nomor 1. Masyarakat Garut harus sadar wisata, tingkatkan hospitality (keramahan)," katanya pada wartawan dalam kegiatan Gebyar Pesona Budaya Garut, Kamis (22/2).
Berdasarkan pendataannya, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Garut baru mencapai sekitar dua ribu. Sedangkan wisatawan nusantaranya sekitar 600 ribu. Guna meningkatkan jumlah kunjungan, ia menyarankan masyarakat perlu ditunjukan bahwa sektor pariwisata bisa menghasilkan uang. Sehingga masyarakat mau mengembangkan pariwisata di wilayahnya.
"Cara terbaik show them the money (tunjukan ke masyarakat kalau pariwisata bisa menghasilkan uang), tidak banyak pidato misal Bali ada cultural industry tunjukan nilai komersialnya. Pekerjaan ini bisa bawa kesejahteraan," ujarnya.
Selanjutnya, ia menyarankan pada Pemda agar menangani masalah pungutan liar (pungli) di lokasi wisata. Sebab tak dapat dipungkiri pungli kerap terjadi di titik-titik wisata. Dikhawatirkan kehadiran pungli menyebabkan wisatawan ogah berkunjung kembali ke suatu tempat wisata.
"Untuk penanganan pungli itu jadi tugas Pemda setempat supaya diberantas, karena mengganggu wisatawan," ucapnya.