REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir yang merendam jalur kereta api (KA) di wilayah Daerah Operasi (Daop) 3 Cirebon semakin parah, Jumat (23/2) siang. Akibatnya, semua perjalanan KA baik di jalur utara maupun selatan menjadi terhenti.
"Jalur utara maupun selatan lumpuh total," kata Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Krisbiyantoro.
Krisbiyantoro menjelaskan, jalur KA selatan (Cirebon - Ciledug - Prupuk Purwokerto) saat ini tidak bisa dilewati. Begitu pula jalur utara (Cirebon - Tegal Semarang), juga lumpuh.
Krisbiyantoro mengatakan, di jalur utara antara Stasiun Tanjung - Losari ketinggian air mencapai 13 sentimeter, baik hulu maupun hilir. Karenanya, pada pukul 11.30 WIB dinyatakan Semboyan 3 atau tidak bisa dilewati.
Pada pukul 12.30 WIB, jalur utara semakin terendam air dengan kedalaman mencapai 40 sentimeter di atas kop rel petak jalan Tanjung - Losari jalur hulu dan hilir KM 185+5 -186+6, terang Krisbiyantoro.
Krisbiyantoro menjelaskan, di jalur selatan, jalur yang terendam sepanjang 1.100 meter dan landasanjalur yang hanyut terbawa derasnya air (gogosan/jalur menggantung) sepanjang700 meter. Sedangkan, panjang jalur utara yang terendam air hingga kini masih dalam pengukuran.
Krisbiyantoro mengatakan, jalur KA itu terendam banjir yang berasal dari luapan sungai Cisanggarung. Semula, banjir hanya merendam jalur antara Stasiun Ketanggungan-Ciledug sehingga KA masih bisa dialihkan memutar lewat Tegal - Slawi Prupuk.
Namun, banjir juga ternyata kemudian merambah ke jalur lintas utara antara Stasiun Tanjung Losari. Akibatnya, empat KA yang sudah diatur jalan memutar tetap terhalang juga di lintas utara.
Adapun empat KA yang sempat memutar namun akhirnya tetap terhalang perjalanannya adalah KA (10U) Argo Dwipangga tertahan di Losari, KA (122U) Sawunggalih tertahan di Babakan, KA (121U) Sawunggalih tertahan di Tegal dan KA (117U) Fajar Yogya tertahan di Slawi.