REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gempa bumi berkekuatan 3,5 Skala Richter mengguncang Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Jumat (23/2). Gempa terjadi sekitar pukul 17.48 WITA.
Hasil analisa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi tersebut terletak pada koordinat 8,40 derajat lintang selatan dan 119,02 drajat bujur timur. Tepatnya pada jarak 31 kilometer arah timur laut Bima, NTB, pada kedalaman 14 kilometer. "Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto.
Ia mengatakan dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa wilayah Bima mengalami guncangan dalam skala intensitas I skala intensitas gempa BMKG atau I-II Modified mercalli intensity (MMI). MMI adalah satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi yang diciptakan oleh vukanologis dari Italia bernama Giuseppe Mercalli, pada 1902. "Di daerah itu (Bima), guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang," kata Agus.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, dia mengatakan, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar aktif. Gempa tersebut juga hasil interaksi sesar naik busur belakang Flores (flores back arc trust).
Hingga pukul 18.10 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat di wilayah Bima, Agus mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.