REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Ratusan rumah di tiga desa, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, tergenang banjir akibat hujan lebat dalam tiga hari terakhir.
"Berdasarkan laporan yang kami terima, banjir tersebut menggenangi empat dusun di Desa Sidamulya, satu dusun di Desa Wanareja, dan dua dusun di Desa Bantar, seluruhnya masuk wilayah Kecamatan Wanareja," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Cilacap Tri Komara Sidhy di Cilacap, Sabtu malam (24/2).
Secara keseluruhan, jumlah rumah yang tergenang banjir mencapai 423 unit yang dihuni 1.351 jiwa, 37 rumah yang dihuni 114 jiwa di antaranya terendam dengan kedalaman air berkisar 50-100 sentimeter.
Sementara itu, Kepala Seksi Ketenteraman dan Ketertiban Kecamatan Wanareja Sunarto mengatakan bahwa banjir tersebut juga merendam tanaman padi varietas cimalaya seluas 82 hektare di Desa Sidamulya dengan perkiraan potensi kerugian mencapai Rp 447,7 juta.
Selain itu, banjir juga merendam tanaman jagung seluas 4 hektare dengan taksiran kerugian mencapai Rp 23,7 juta, terung seluas 3 hektare dengan taksiran kerugian Rp 15,1 juta, pepaya seluas 3 hektare dengan taksiran kerugian Rp 12 juta, cabai merah keriting seluas 3 hektare dengan taksiran kerugian Rp 18 juta, dan singkong atau ubi kayu seluas 4 hektare dengan taksiran kerugian Rp 12 juta.
"Secara keseluruhan, taksiran kerugian yang dialami petani palawija di Desa Sidamulya mencapai Rp 80,9 juta," katanya.
Ia mengatakan bahwa genangan banjir di Desa Wanareja, khususnya Dusun Cibungur, merendam tanaman padi berusia 75-90 hari seluas 35 hektare yang telah keluar malai sehingga siap panen dengan taksiran kerugian Rp 150 juta. Menurut dia, banjir di Desa Bantar juga merendam tanaman padi berusia 60 hari seluas 30 hektare dengan taksiran kerugian Rp 163,8 juta dan tanaman pepaya berusia dua bulan seluas 5 hektare dengan taksiran kerugian Rp 20 juta.
"Empat kolam yang berisi ikan gurami, lele dumbo, tawes, dan mujair turut terkena banjir. Nilai kerugiannya masih dalam penghitungan," katanya.
Berdasarkan data BPBD Cilacap, banjir akibat ambrolnya gorong-gorong saluran pembuangan menuju Sungai Cibeureum yang merupakan anak Sungai Citanduy masih menggenangi 628 rumah yang dihuni 1.634 jiwa di Desa Tarisi, Kecamatan Wanareja, dengan tinggi genangan air di dalam rumah rata-rata 45 cm, di pekarangan berkisar 400-100 cm, dan pada Sabtu (24-2-2018) siang naik setinggi 15 cm.