REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Terjadi ledakan yang dibawa oleh dua bom mobil di Aden, Yaman, Sabtu (25/2). Sebanyak enam orang dilaporkan tewas dan 31 lainnya terluka dalam kejadian ini.
Pejabat keamanan Yaman mengatakan kepada CNN dua bom mobil menargetkan markas besar kontra terorisme di Aden. Dua bom meledak dalam rentan waktu terpisah selama satu jam.
Sebagian besar korban yang terluka saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Jimhori. Beberapa di antaranya saat ini dialporkan berada dalam kondisi kritis.
Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik serangan tersebut. Namun, belum ada bukti yang mendukung pernyataan dari kelompok militan ini.
Yaman telah dilanda dengan kekerasan dan pertempuran selama dua setengah tahun terakhir. Peristiwa ini dimulai ketika pasukan aliansi pimpinan Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap Houthi yang berupaya menguasi wilayah negara, termasuk Sana'a.
Perang saudara yang terjadi diYamantercatat telah membuat lebih dari 10 ribu orang tewas dan kebanyakan adalah warga sipil. Sementara itu, kekacauan yang terjadi membuat penduduk di negara itu dilanda kelaparan, serta berbagai wabah penyakit yang menyebar.
Setidaknya puluhan ribu orang telah berjuang melawan penyakit kolera, difteri, serta malnutrisi. PBB melaporkan 22 juta penduduk Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 11,3 juta di antaranya membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin.