Selasa 27 Feb 2018 17:30 WIB

SBY Minta Kader Demokrat tak Balas Fitnah dengan Fitnah

SBY meminta tim pemenangan Demokrat di Pilkada tak gunakan fitnah dalam kampanye.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bayu Hermawan
 Susilo bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Susilo bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta tim pemenangan Demokrat di Pilkada 2018 untuk tidak saling melempar fitnah dalam mengampanyekan kandidat masing-masing. Pesan itu disampaikan SBY saat menghadiri kampanye calon Bupati Magetan Suprawoto dan Cawabup Nanik Endang Rusminiarti di Lapangan Masjid Al Islam, Desa Purwodadi, Magetan, Selasa (27/2).

"Jauhi black campaign, jangan fitnah, itu tidak baik. Dilarang dalam aturan. Kalau ada fitnah terhadap calon kita, kita luruskan. Tidak boleh fitnah dibalas dengan fitnah," ujarnya.

SBY menyebut, kontestasi demorasi terkadang memang berjalan keras. Bahkan tak jarang menimbulkan konflik antar kelompok masyarakat. "Tapi kan tidak harus juga sampai Bharatayudha, perang saudara. Perbedaan pandangan dalam politik itu sah-sah saja. Namun persaudaraan tetap harus dijaga," katanya.

Kemudian, SBY juga berpesan kepada kandidat Prawoto-Nanik (Prona), agar selalu mencintai rakyat. Dekat dengan mereka dan memahami setiap persoalan yang ada. Karena itu, sebagai calon bupati dan calon wakil bupati, Pak Prawoto dan Bu Nanik harus sering turun ke masyarakat. Ketahui apa saja persoalan mereka, sehingga jika terpilih nanti bisa mengatasi semua masalah itu, harapnya.

SBY mengakui menaruh harapan tinggi untuk kemenangan Prona di Pilkada Magetan. Sebab SBY mengetahui betul rekam jejak pasangan yang diusung Demokrat, PPP, dan Hanura ini.

Prawoto yang merupakan sahabat dekat Ketua KPK, Agus Rahardjo ini, adalah mantan Sekretaris Jenderal Kementerian dan Informatika (Sekjen Kemenkominfo) periode 2014-2016. Sementara Nanik adalah istri dari bupati Magetan sebelumnya, Sumantri.

"Dengan pemikiran Pak Prawoto dan pengalaman Bu Nanik selama mendampingi suami memimpin daerah ini, insyaallah, pasangan ini akan bisa memajukan Magetan dan menyejahterakan masyarakatnya jika nanti diberi amanah untuk memimpin," jelas SBY.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement