REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memberikan komentar terkait rencana operasi tahap dua terhadap mata kirinya di Singapura pada Maret atau April 2018. Saat ini, Novel Baswedan dapat melakukan proses rawat jalan di Jakarta sambil menunggu operasi mata tahap dua tersebut.
"Kalau dibilang pulih tentunya tidak, Insya Allah bisa melihat. Mata kiri saya itu berubah karena jaringan putihnya juga rusak, maka diganti dengan menggunakan jaringan gusi yang ditanam di mata kiri," ucap kata Novel saat berbincang dengan awak media di kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (27/2).
"Akibatnya, apabila nanti selesai dari semua tindakannya mata kiri saya itu terlihat warnanya pink dan di tengahnya ada sedikit hitam, ilustrasinya begitu walaupun saya belum melihat," ungkap Novel.
Lebih lanjut, Novel pun menyatakan bahwa dirinya sebagian besar akan beraktivitas di rumah sebelum kembali ke Singapura untuk menjalani operasi tahap dua. "Sebagian besar mungkin di rumah kalaupun saya aktivitas lain, mata kanan saya ini ada bercak putih yang membuat saya kabur melihatnya," ucap Novel.
Sebelumnya, Novel disiram air keras oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.
Novel adalah salah satu penyidik senior KPK yang antara lain menangani kasus korupsi dalam pengadaan KTP-elektronik (KTP-El).