Rabu 28 Feb 2018 00:13 WIB

Kim Jong-nam Pernah Ungkap Nyawanya dalam Bahaya

Pengakuan itu terungkap dalam persidangan.

Red: Ani Nursalikah
Kim Jong-nam (berjas abu-abu) berbicara kepada petugas keamanan setelah dirinya diserang perempuan di wajah.
Foto: Reuters
Kim Jong-nam (berjas abu-abu) berbicara kepada petugas keamanan setelah dirinya diserang perempuan di wajah.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Saudara seayah pemimpin Korea Utara Kim Jong-un yang tewas diracun, Kim Jong-nam mengatakan kepada seorang teman di Malaysia nyawanya dalam bahaya, enam bulan sebelum dia terbunuh, demikian pejabat kepolisian di persidangan pada Selasa (27/2).

Dua wanita, Siti Aisyah warga Indonesia dan Doan Thi Huong warga Vietnam, telah didakwa membunuh Kim dengan cara melumuri wajahnya dengan VX, racun kimia terlarang, di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari tahun lalu. Empat buronan Korut juga didakwa melakukan pembunuhan.

Pengacara pembela mengatakan wanita-wanita tersebut mengira mereka sedang bermain-main usil untuk sebuah acara realitas karena mereka telah dibayar untuk melakukannya di tempat lain di bandara dan pusat perbelanjaan, dan tidak tahu mereka telah meracuni Kim. Mereka menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah.

photo
Pasukan bersenjata Polis Diraja Malaysia (PDRM) atau Special Task Force On Organised Crime (STAFOC) mengawal ketat terdakwa pembunuhan kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Nam, Siti Aisyah (tengah) usai menjalani sidang di Mahkamah Tinggi Shah Alam, Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (23/1).

Kim tiba di Malaysia pada 6 Februari tahun lalu dan dijemput di bandara oleh sopir temannya yang bernama Tomie Yoshio, ungkap penyidik utama polisi Wan Azirul Nizam Che Wan Aziz.