Selasa 21 Jul 2020 15:22 WIB

Pengaruh Adik Kim Jong-un Menguat, Calon Pemimpin Korut?

Kim Yo-jong diyakini akan menggantikan Kim Jong-un jadi pemimpin Korut berikutnya

Red: Nur Aini
 Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, 02 Maret 2019 (diterbitkan kembali 16 Juni 2020).
Foto: EPA/EFE
Kim Yo-jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, menghadiri upacara peletakan karangan bunga di Mausoleum Ho Chi Minh di Hanoi, Vietnam, 02 Maret 2019 (diterbitkan kembali 16 Juni 2020).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Saudara perempuan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Yo-jong telah menjadi sorotan publik sejak April lalu. Kim Yo-jong diyakini menjadi kandidat berikutnya sebagai pemimpin Korut.

Seorang pengamat Korut, Roy Calley mengatakan, Kim Yo-jong akan menempati posisi kekuasaan tertinggi yang memungkinkannya untuk menjadi pemimpin Korut. Calley yang kerap mengunjungi Pyongyang mengatakan kepada Daily Express bahwa Kim Yo-jong telah menjadi anggota penuh dari politbiro Korut.

Baca Juga

"Selalu sulit untuk mengetahui cara kerja di Pyongyang, tetapi pengalaman menunjukkan bahwa pendekatan yang lunak dari pemimpin tertinggi tidak lagi menguntungkan," ujar Calley, dilansir Sputnik, Selasa (21/7).

Calley mengatakan, promosi jabatan Kim Yo-jong dapat dikaitkan dengan kondisi kesehatan Kim Jong-un. Pada April lalu, Kim Jong-un sempat menghilang dari publik selama beberapa hari. Sejumlah pihak memprediksi bahwa Kim Jong-un mengalami gangguan kesehatan, namun tidak ada pihak yang dapat mengkonfirmasi kebenarannya.

"Jika dia (Kim Jong-un) masih hidup, di mana ini masih menjadi pertanyaan, dan dia (Kim Yo-jong) semakin mendekati kekuasaan tertinggi. Hal-hal ini terjadi di Korut karena suatu alasan. Pemerintah tidak pernah membuat keputusan tanpa rencana," kata Calley.

Sementara itu, James Hoare dari School of Oriental and African Studies di London mengatakan, pejabat Korut tidak memiliki kewenangan untuk memberikan komentar terkait hal-hal penting. Semua pernyataan yang berhubungan dengan masalah negara selalu dikeluarkan oleh pemimpin tertinggi.

"Pemimpin senior Partai dan pemerintah sering melakukan itu, sementara yang lain datang dari MFA, Partai, atau juru bicara organisasi. Kantor berita KCNA (yang dikelola pemerintah) sering membawa pernyataan resmi. Di bawah Kim Il-sung, pertama saudaranya dan kemudian Kim Jong -Sering sering berbicara atas nama pemimpin," kata Hoare.

Hoare sepakat bahwa Kim Yo-jong memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Pada awal Juni, surat kabar terkemuka Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa, Kim Yo-jong ditugaskan untuk berkomunikasi dengan Seoul. Beberapa minggu kemudian, hubungan Korut dan Korsel mengalami ketegangan yang meningkat. Korut memuts komunikasi dan meledakkan kantor penghubung antar-Korea. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement