Rabu 28 Feb 2018 15:12 WIB

50 Negara Islam Gunakan Vaksin Bio Farma

Produksi vaksin melalui uji klinis sesuai dengan Good Manufacturing Process (GMP).

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Dwi Murdaningsih
Head of Surveillance & Clinical Trial Divisiin Biofarma - Dr Novilla Sjafri Bachtiar
Foto: Republika/Elba Damhuri
Head of Surveillance & Clinical Trial Divisiin Biofarma - Dr Novilla Sjafri Bachtiar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin buatan PT Bio Farma digunakan di 50 negara Islam. Head of Communications Bio Farma Nurlaela Arief mengatakan, 50 negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI) menggunakan produk Bio Farma.

"Sebanyak 50 negara Islam yang tergabung dalam OKI menggunakan produk dari Bio Farma," kata dia, saat berkunjung ke kantor Republika, Jakarta, Rabu (28/2).

Proses produksi vaksin telah melalui uji klinis. Kata dia, vaksin diproduksi sesuai dengan Good Manufacturing Process (GMP), adanya control dan dan juga telah melalui uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk dipasarkan kepada masyarakat.

Dalam kunjungannya ke kantor Republika, Bio Farma memaparkan bagaimana vaksin dapat mencegah berbagai penyakit menular. Kepala Divisi Surveillance dan Clinical Trial Bio Farma Novilia Sjafri Bachtiar mengatakan vaksin berbeda dengan obat.

Sebab, vaksin dibuat untuk mencegah berbagai penyakit. Vaksin berguna untuk mencegah penyakit menular, mencegah penyakit yang menimbulkan akibat yang fatal, dan beban penyakit yang tinggi yang bisa menyebabkan kematian.

"Vaksin tidak sama dengan obat. Vaksin berguna untuk mencegah penyakit menular dan penyakit yang menimbulkan akibat yang fatal," kata Novilia.

Vaksin Bio Farma, lanjut Novi, telah banyak menempuh kisah sukses seperti dalam mencegah cacar air. Dimana pada tahun 1977 dan 1979 Bio Farma berkontribusi dalam mengurangi cacar.

"Bio Farma juga sukses dalam pemberantasan penyakit tetanus dengan mengekspor vaksin ke Malaysia, Bhutan, Thailand dan Nigeria serta Mesir dan Unicef," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement