REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso resmi lengser dari jabatannya. Dia digantikan Heru Winarko yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pria yang akrab disapa Buwas mengatakan, pemilihan Heru Winarko sudah menjadi keputusan mutlak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), karena dia dianggap memiliki kriteria paling baik dari sejumlah nama yang diajukan.
"Yang dipilih pengganti saya pasti akan lebih baik dari pada saya," kata Buwas di Istana Negara, Kamis (1/3).
Buwas mengatakan, untuk menghadapi persoalan peredaran narkotika di Indonesia memang dibutuhkan sosok yang memiliki integritas dengan mental bagus dan profesional tinggi. Itu menjadi hal mutlak yang harus dimiliki kepala BNN.
Meski Heru bukanlah orang yang berasal dari internal BNN, Buwas menyebut bahwa latar belakang tak jadi persoalan penting. Sebab ketika dirinya diminta menjadi Kepala BNN pun jabatannya dulu adalah Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso (kanan) bersama penggantinya, Heru Winarko, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3). (Republika/Debbie Sutrisno)
Buwas menuturkan, dalam persyaratan untuk menjadi kepala BNN memang diminta sebelumnya berkomitmen atau turut serta dalam penindakan narkotika dalam dua tahun. Meski demikian syarat ini pun sebelumnya tidam dipenuhi Buwas.
"Tapi kalau beliau dengan gigih mau mendalami permasalahan makan tidak ada orang yang tidak bisa selama dia punya komitmen, karena masalah narkotika tidak mudah," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mendukung penunjukkan Irjen Heru Winarko sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) yang baru. Ia berharap standar etika yang berlaku di KPK dibawa ke BNN oleh penjabat deputi Penindakan KPK itu.
Di mata Agus, Heru merupakan sosok yang tepat untuk menjadi kepala BNN. Ia melihatnya dari dua tahun bekerja sama dengan Heru di KPK. "Pak Heru sangat bagus. Tidak banyak bicara, tapi pendapatnya sangat tajam dan sangat membantu penuntasan penugasan pimpinan," jelas Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (28/2).