Kamis 01 Mar 2018 13:56 WIB
Hormati Festival Hindu, Holi

Besok, Ulama Muslim di India Geser Waktu Shalat Jumat

Dikhawatirkan beberapa elemen anti-sosial mencoba merusak kedamaian dan kerukunan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Perayaan Holi di India
Foto: placestoseeinyourlifetime.com
Perayaan Holi di India

REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Dalam rangka menjunjung tinggi tradisi Ganga-Jamuni tehjeeb dari Awadh, ulama Muslim di Uttar Pradesh, India, memperpanjang waktu shalat Jumat untuk menghormati umat Hindu yang merayakan festival warna (Holi). Festival Holi tersebut akan dimainkan pada 2 Maret, bertepatan dengan shalat Jumat.

Keputusan tersebut diambil oleh ulama Muslim, setelah sebuah seruan oleh Kepala Menteri Uttar Pradesh, Yogi Adityanath, untuk mengalihkan jadwal waktu shalat Jum'at guna menjaga keharmonisan dan kedamaian komunal. Pemerintah negara bagian memiliki masukan intelijen, bahwa beberapa elemen anti-sosial dapat mencoba untuk merusak kedamaian dan kerukunan komunal pada saat Holi, dengan melemparkan warna pada anggota komunitas minoritas saat mereka melaksanakan shalat Jum'at.

Sebagai isyarat niat baik pada permintaan Kepala Menteri tersebut, Imam Idgah dan ketua Pusat Islam India, Maulana Khalid Rasheed Firangi Mahali, telah memutuskan untuk mengubah waktu juma namaj (shalat Jumat) dengan dimajukan satu jam, yaitu dari pukul 12.45 sampai 13.45 untuk kaum Sunni. Di sisi lain, Ulama Syiah Maulana Kalbe Jawad juga memperpanjang waktu jumah namaj dengan 45 menit dari pukul 12.22 sampai 13:00 untuk Muslim Syiah.

Kepala dua sekte agama tersebut telah meminta para imam di seluruh negara bagian untuk memperpanjang waktu shalat Jum'at, untuk menghindari kejadian yang tidak menyenangkan selama Holi. Meskipun pemerintah negara bagian juga menetapkan waktu untuk memainkan Holi sampai jam 12.30, namun biasanya perayaannya melebihi dari itu.

"Sejumlah besar Muslim melaksanakan juma namaj (shalat Jumat). Kami telah memperpanjang waktu shalat Jumat ini untuk memfasilitasi umat Hindu bermain Holi dan untuk menghindari insiden warna dilemparkan pada mereka yang melakukan shalat pada hari itu," kata Maulana Khalid Rasheed, dilansir dari DNA India, Kamis (29/2).

Rasheed mengatakan, Holi adalah tradisi di India. Karenanya, ia mengatakan, menjadi kewajiban mereka untuk menghormati sentimen keagamaan pada kedua komunitas masyarakat dan menghormati festival tersebut. Karena Holi bertepatan dengan juma namaj, Rasheed meminta, anggota kedua komunitas untuk bekerja sama pada hari itu.

Lucknow di Uttar Pradesh memiliki tradisi unik dari anggota komunitas yang merayakan festival warna bersama. Orang-orang Hindu mengambil sebuah prosesi Holi, sementara orang-orang Muslim menyambut mereka di Gerbang Akbari yang didominasi oleh kaum minoritas. Mereka memainkan warna-warna Holi bersama dan saling berpelukan untuk bertukar salam dalam festival.

Pemerintahan Yogi Adityanath telah mengarahkan DGP OP Singh untuk membuat pengaturan keamanan yang terperinci pada Maret, guna memastikan bahwa tidak ada kejadian yang tidak diinginkan yang harus terjadi di negara bagian manapun selama shalat Jumat dan Holi. Kepala Menteri juga telah mengarahkan otoritas listrik kota untuk memasok listrik dan air tanpa henti ke Holi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement