REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Aryo Djojohadikusumo menilai perayaan Cap Go Meh yang digelar di Kawasan Glodok, Jakarta Barat, menunjukan semangat toleransi. Aryo berharap semangat ini tetap dipertahankan.
"Bukan hanya warga Tionghoa yang merayakan, tapi seluruh warga Jakarta. Disini merayakan keberagaman," ujarnya usai mendampingi Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno dalam Festival Cap Go Meh, Sabtu (3/3).
Aryo mencontohkan, dalam atraksi Barongsai yang ditampilkan dalam perayaan itu, dibawakan oleh dua orang yang berbeda latar belakang suku dan agama. "Tadi kan ada dua orang, yang satu katolik yang satu muslim. Jadi bukan warga Tionghoa, tapi merupakan bagian dari budaya kita. Mari kita lestarikan ini," jelasnya.
Anggota Komisi VII DPR ini menambahkan, semangat kebersamaah harus dijaga dan dipertahankan, terlebih dalam tahun politik. Ia berharap masyarakat tidak terpecah belah dalam tahun politik ini.
"Ini menjadi barometer bangsa ini bangsa yang toleran dan menghargai perbedaan," katanya.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anie Baswedan berjanji akan menghadiri perayaan Festival Cap Go Meh setiap tahun. Hal itu dikatakannya saat memberikan sambutan acara itu di kawasan pecinan Jalan Pancoran Kota Tua Glodok, Sabtu (3/2).
"Kami berkomitmen lima tahun ini akan datang ke perayaan Cap Go Meh," ungkap Anies dalam sambutannya.
Ungkapannya itu lalu disambut tepuk tangan warga setempat yang menonton dia di panggung. Anies menyebut dia baru mengetahui informasi bahwa sebelumnya, perayaan Festival Cap Go Meh tak pernah dihadiri oleh Pemerintah Provinsi selama lima tahun.
"Dalam perjalanan ke sini tadi saya baru tahu, bahwa festival ini sudah lima tahun dilaksanakan tapi tak ada kehadiran dari Pemprov," kata dia.