Jumat 09 Mar 2018 16:39 WIB

Politikus PDIP Sebut Puan Layak Jadi Cawapres

Puan dinilai berjasa memenangkan Jokowi pada pilpres 2014.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDIP Puan Maharani (kiri) seusai pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDIP Puan Maharani (kiri) seusai pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Puan Maharani kemungkinan masuk dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) yang akan disodorkan mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di pilpres 2019. Sebagai mantan ketua Badan Pemenangan Pemilihan Umum (Bappilu) PDI Perjuangan pada Pemilu 2014, Puan dianggap sangat layak mendampingi Jokowi sebagai cawapres.

Politikus PDI Perjuangan Erwin Moeslimin Singajuru mengatakan, dari sisi kualitas, sosok Puan Maharani sudah terbukti kiprahnya dalam kesuksesan PDIP pada Pemilu 2014 lalu. "Puan cukup berjasa dalam memenangkan Pak Jokowi pada 2014," ujar Erwin kepada wartawan, Jumat (9/3).

Sosok Puan pun dianggap cukup berkeringat dalam kesuksesan PDIP pada pemilu sebelumnya. Dengan demikian, kata dia, Puan bukan sosok sembarangan. Secara kapasitas dan kapabilitas, ia menganggap Puan sangat mampu menjadi cawapres mendampingi Jokowi.

Keputusan siapa cawapres, kata dia, selain di tangan Jokowi juga akan ditentukan oleh di Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Nama Puan, dikatakan Erwin, masuk dalam daftar cawapres bersama nama yang akan disodorkan tersebut. "Enggak ada yang bakal berani bantah itu," ujarnya.

Soal nama Puan apakah partai koalisi pemerintah bisa menerimanya sebagai cawapres. Erwin yakin partai koalisi pasti bisa menerima secara legawa bila keputusan cawapres PDIP jatuh pada sosok Puan Maharani. "Kalau Pak Jokowi yang minta, partai koalisi bisa bilang apa," kata Erwin menambahkan.

Erwin juga yakin tidak akan berpengaruh pada penurunan elektabilitas. Menurut dia, saat ini waktu menjelang pilpres 2019 masih cukup lama, soal elektabilitas itu bisa didongkrak dengan berbagai cara. "Apalagi swing voters pemilu kita masih tinggi, jadi masih sangat mungkin Puan menggenjot elektabilitas Jokowi," ungkap anggota DPR dari PDIP ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement