REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Hujan yang mengguyur deras pada Ahad (11/3) siang hingga petang merendam sejumlah desa di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Satu jembatan penghubung desa hanyut dan sejumlah rumah terendam setinggi pinggang orang dewasa, belum ada laporan korban jiwa dan hayut.
Keterangan yang dikumpulkan Republika.co.id dari beberapa warga setempat Ahad petang, jembatan yang hanyut tersebut sebagai jembatan penghubung Dusun Candi Wulan dan Desa Induk Karang Anyar, Pesawaran.
"Sungai meluap dan arusnya kuat waktu hujan, jadi jembatannya terbawa arus," kata Chandra, warga Kedamaian, Bandar Lampung yang melintas di desa tersebut.
Menurut dia, hujan mengguyur di Desa Karang Anyar sejak Ahad siang hingga petang hari. Intensitas hujan yang lama serta curah hujan yang tinggi membuat Sungai Way Semah meluap.
Jembatan yang hayut sebagai penghubung aktivitas warga dan hilir mudik anak sekolah di kedua desa yakni Desa Candi Wulan dan Desa Karang Anyar. Menurut cerita warga, jembatan tersebut dibuat sementara tahun ini, setelah sebelumnya warga kesulitan melintas melalui sungai.
Selain itu, banjir juga merendam rumah warga di Desa Baturaja, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Ahad petang. Banjir dikarenakan Sungai Way Padang Ratu meluap, lantaran hujan yang turun sejak Sabtu malam hingga Ahad siang. Banjir yang merendam desa tersebut setinggi lutut orang dewasa.
Banjir di desa tersebut merendam rumah dan juga sekolah, belum diperoleh kabar jumlah rumah dan sekolah yang terendam, termasuk korban jiwa atau hayut. Namun, warga berharap banjir di sekolah dapat surut pada malamnya sehingga anak-anak bisa sekolah pada Senin (12/3) pagi.