REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) adalah aset nasional karena pendirinya, Lafran Pane, telah dianugerahi gelar pahlawan nasional. Kalau pendirinya menjadi pahlawan nasional, Kalla menyebutkan, berarti yang didirikan adalah aset nasional, merupakan hal yang penting.
“Kalau pendirinya saja jadi pahlawan, masa iya yang didirikannya tidak penting. Jadi harus dijaga baik-baik, oleh KAHMI, apalagi HMI," kata Wapres saat memberikan sambutan dalam pelantikan Pengurus Nasional KAHMI di Jakarta, Ahad (11/3).
Dengan pemberian gelar pahlawan kepada pendiri HMI, lanjut Wapres Kalla, organisasi mahasiswa Islam tersebut bisa dikatakan setara dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Wapres mengingatkan kepada seluruh anggota HMI untuk semakin dewasa dalam berorganisasi, tidak lagi mengedepankan emosi melainkan menjunjung tinggi intelektualitas.
"HMI ini jangan kalau rapat banting-banting kursi lagi. Marilah kita fokus pada bagaimana mencapai tujuan HMI itu, karena tanpa itu kita akan menjadi organisasi yang kurang bernilai," ujarnya.
Pendiri HMI kelahiran Padang Sidempuan, Lafran Pane, dianugerahi gelar pahlawan oleh Presiden Joko Widodo pada 10 November 2017, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Penghargaan tersebut diberikan atas dasar jejak perjuangan dan gagasannya dalam pergerakan pemuda Indonesia di masa kemerdekaan hingga mendirikan organisasi HMI.
HMI merupakan organisasi mahasiswa berlabel Islam pertama di Tanah Air yang bertujuan mempertahankan NKRI dengan menjunjung tinggi derajat rakyat Indonesia dan menegakkan ajaran Islam.