Senin 12 Mar 2018 15:08 WIB

Korut Belum Layangkan Tanggapan Resmi Rencana Bertemu AS

Korsel bentuk komite untuk menyiapkan penyelenggaraan KTT.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu dengan Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui-yong pada 5 Maret 2018.
Foto: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu dengan Direktur Keamanan Nasional Korea Selatan Chung Eui-yong pada 5 Maret 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemerintah Korea Selatan belum menerima tanggapan resmi dari Korea Utara (Korut) perihal rencana konferensi tingkat tinggi (KTT) pada Mei mendatang. Isu yang hendak dibahas dalam KTT tersebut termasuk tempat penyelenggaraan, belum disepakati.

"Kami belum melihat atau menerima tanggapan resmi dari rezim Korut mengenai KTT Korut-Amerika Serikat (AS). Saya merasa mereka mendekati masalah ini dengan hati-hati dan mereka butuh waktu untuk mengatur pendirian mereka," kata juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Korsel Baik Tae-hyun, dikutip laman BBC, Senin(12/3).

Kendati demikian, Tae-hyun mengaku saat ini Korsel sedang berusaha membentuk sebuah komite untuk mempersiapkan penyelenggaran KTT tersebut. Pejabat tinggi Korsel pun tengah melakukan kunjungan ke Cina guna membahas hal ini. Korsel menilai Cina perlu dilibatkan karena negara tersebut merupakan sekutu terdekat Korut.

Setelah Cina, pejabat tinggi Korsel pun akan mengunjungi Jepang dengan agenda serupa. Negeri Matahari Terbit itu diketahui merupakan negara yang juga merasa terancam dengan pengujian rudal serta nuklir Korut. Setidaknya dua rudal yang pernah diuji Korut melintasi wilayah udara Jepang dan memicu kepanikan masyarakat di sana. Jepang menjadi negara yang cukup vokal menyuarakan sanksi untuk Korut.

Pekan lalu, Presiden Korsel Moon Jae-in telah mengutus Penasihat Keamanan Nasional ChungEui-yong dan Kepala Badan Intelijen Nasional Suh Hoon ke Korut. Keduanya ditugaskan untuk bertemu Kim Jong-un dan mengatur kemungkinan penyelenggaraan dialog yang tidak hanya melibatkan kedua negara, tapi juga AS.

Pertemuan pekan lalu pun membuahkan hasil. Kim Jong-un menyatakan bersedia menghadiri pertemuan yang juga akan dihadiri Presiden AS Donald Trump. Dalam pertemuan yang direncanakan digelar pada Mei mendatang, Korut, Korsel, dan AS akan membahas tentang denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Trump telah mengatakan pertemuan ini bisa saja berakhir tanpa kesepakatan. Namun ia pun tak menutup kemungkinan KTT pada Mei akan menghasilkan kesepakatan terbesar yang sukses menghentikan ambisi Korut dalam menyempurnakan senjata rudal dan nuklirnya.

Baca juga: AS akan Tetap Lanjutkan Sanksi untuk Korea Utara

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement