REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Anggota DPRD Bandar Lampung menyayangkan pembangunan Jembatan Layang (Flyover) ruas Jalan Pramuka Jalan Indra Bangsawan (Rajabasa) mengalami keretakan di bawah aspalnya. Komisi III DPRD Bandar Lampung akan menggelar rapat dengar pendapat dengan rekanan pembangun jembatan pada Jumat (16/3) mendatang.
Ketua Komisi III DPRD Kota Bandar Lampung Wahyu Lesmono bersama Heriyadi Payacoen meninjau langsung lokasi retaknya jembatan layang yang baru diresmikan sekitar dua bulan lalu, pada Rabu (14/3). ''Jumat depan akan digelar hearing dengan rekanan,'' katanya, Rabu (14/3).
Mengenai keretakan jembatan layang yang melintang di Jalan Zainal Abidin Pagaralam (jalan provinsi), Wahyu belum bisa menjelaskan. Ia akan mendiskusikan lagi persoalan tersebut dengan ahli kontruksi. Namun, adanya keretakan jembatan menjadi hal mendesak untuk segera diperbaiki.
Ia menegaskan bila nantinya diketahui keretakan jembatan dikarenakan kesalahan konstruksi, maka rekanan yang membangun proyek jembatan layang tersebut dapat terancam pidana, karena kesalahan fatal yang berdampak pada publik. Tunggu hearing dulu, ujarnya.
Jembatan layang Jalan Pramuka Rajabasa mengalami retak setelah dua bulan diresmikan pada 20 Januari 2018. Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandar Lampung Yusuf Kohar meninjau jembatan tersebut untuk menindaklanjuti keretakan jembatan yang dinilai mengancam keselamatan pengguna jalan, Selasa (13/3).
Yusuf Kohar yang menggantikan Wali Kota Bandar Lampung nonaktif Herman HN berjanji akan menindaklanjuti adanya keretakan jembatan layang tersebut secepatnya. Besok (Rabu, 14/3), segera dilakukan perbaikan, kata Yusuf Kohar di sela-sela meninjau keretakan jembatan layang tersebut.
Menurut dia, keretakan terjadi terdapat papan yang direkatkan dengan besi sehingga menimbulkan keretakan. Untuk itu, ia akan berkoordinasi dengan tim ahli untuk membahas proses perbaikan jembatan layang tersebut secepatnya.
Dalam penjelasannya, keretakan bawah jembatan layang yang melintas di Jalan Zainal Abidin Pagaralam tersebut, sangat berbahaya jika tidak cepat diatasi. Pasalnya, keretakan pada papan yang merekat di besi sebagai penopang atau penahan.
Pengamatan Republika, Rabu (14/3) petang, titik keretakan jembatan tampak sedang diperbaiki sejumlah pekerja. Perbaikan jembatan tersebut tidak mengganggu arus lalu lintas karena posisinya tidak berada persis di jalanan.
Sebelumnya, akhir tahun lalu, Jembatan Layang pada ruas Jalan Teuku Umar Jalan Zainal Abidin Pagaralam atau depan Mal Boemi Kedaton pernah retak di sisi kanan jembatan. Padahal jembatan tersebut belum diresmikan masih dalam kondisi pembangunan 75 persen. Setelah ramai dibicarakan di media mainstrem dan media sosial, jembatan tersebut langsung diperbaiki.
Di masa Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, kota tersebut saat ini memiliki 11 jembatan layang. Pemkot meyakini kehadiran jembatan layang tersebut dapat mengatasi masalah kemacetan yang semakin parah di dalam kota Bandar Lampung.