REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR, Zulkifli Hasan kembali membantah kabar mengenai pencopotan Mahyudin dari jabatan wakil ketua MPR yang saat ini dijabatnya. Ia menegaskan bahwa dirinya hingga saat ini tidak menerima surat dari Fraksi Golkar terkait perombakkan posisi di kursi pimpinan MPR.
"Enggak ada suratnya tuh, Enggak ada, belum ada," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/3).
Zulkifli menjelaskan, ada beberapa hal yang menjadi ketentuan dalam pergantian pimpinan MPR, di antaranya jika dinyatakan meninggal dunia, tersangkut kasus pidana, dan mengundurkan diri. Terkait adanya usulan dari partai, Zulkifli mengatakan hal itu bisa saja dilakukan.
"Ya boleh aja, kalau dianya mau mundur. Kalau enggak mundur enggak bisa," ucapnya.
Sebelumnya, Fraksi Golkar di MPR akan mengganti Mahyudin dengan putri presiden ke-dua, Soeharto, Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) sebagai wakil ketua MPR. Kabar tersebut jgua ditepis langsung oleh Mahyudin saat dikofirmasi.
"Kan hoaks itu, ngapain ditanggapin saya dibantah sekjen Golkar kan? Apa yang ditanya lagi sudah jelas dibantah orang," ujar Mahyudin, Selasa (13/3).