Sabtu 17 Mar 2018 06:53 WIB

'Kader PKB Cocok Banget untuk Jokowi'

PKB dinilai sudah mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding, mengatakan partainya mengusung ketua umum Muhaimin Iskandar sebagai cawapres di pemilihan presiden 2019. Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar, dinilai sebagai sosok yang paling tepat mendampingi capres Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

"Pak Muhaimin ini sesuai banget untuk pak Jokowi," kata Abdul Kadir Karding dalam diskusi tentang kriteria cawapres Jokowi yang diselenggarakan lembaga kajian Para Syndicate di Jakarta, Jumat (16/3).

Karding menjelaskan cawapres Jokowi harus mampu memperkuat, mengisi dan menyempurnakan visi-misi sehingga dapat berjalan selaras. Sementara, PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin sudah mendukung penuh Jokowi sejak awal Pilpres 2014.

Ia menegaskan PKB tidak mau berbasa-basi. PKB meyakini tujuan berpolitik adalah berkuasa demi menyejahterakan rakyat. Oleh karena itu, PKB mencoba mengukur diri dengan mencalonkan ketua umumnya sebagai cawapres.

"Mengapa mencalonkan jadi cawapres bukan capres, karena PKB realistis,'' kata Karding. ''Kalau pak Jokowi cocok, alhamdulilah, namanya juga usaha. Usaha bahwa kami menawarkan kader terbaik kami seorang santri tulen yakni orang yang paham Islam rahmatan lil alamin."

Namun jika Jokowi tidak memilih Cak Imin sebagai wakilnya, Karding menyatakan,"PKB enggak berandai-andai."

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement