Selasa 20 Mar 2018 06:07 WIB

Bamsoet Dorong Pemerintah Genjot Cadangan Devisa

Posisi terakhir utang luar negeri Indonesia sudah di angkat USD 357 miliar

Cadangan devisa (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Cadangan devisa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Bank Indonesia (BI) menjaga stabilitas kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Sebab, depresiasi rupiah terhadap mata uang asing khusus USD bisa berimbas pada bertambahnya beban dalam pembayaran utang luar negeri.

Bamsoet -panggilan akrab Bambang- mengatakan, posisi terakhir utang luar negeri Indonesia sudah di angkat USD 357 miliar. “Angka ini tumbuh sebesar sepuluh persen dibanding bulan yang sama pada tahun lalu,” ujarnya, Senin (19/3).

Legislator Golkar itu pun mengingatkan BI agar terus menjaga kelancaran sistem pembayaran utang luar negeri. “Mengingat kurs rupiah terhadap dolar saat ini mencapai Rp 13.767 dan hal tersebut bisa berpengaruh terhadap jumlah utang luar negeri Indonesia,” tuturnya.

Politikus berlatar belakang pengusaha itu juga meminta pemerintah meningkatkan kinerja di bidang perekonomian. Salah satunya adalah menggenjot cadangan devisa.

“Terutama pendapatan devisa dari kegiatan ekspor untuk memperbaiki rasio utang luar negeri terhadap cadangan devisa, sehingga ketahanan ekonomi domestik tetap terjaga,” cetusnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement