Rabu 21 Mar 2018 06:20 WIB

Kasus HIV-AIDS di Sukabumi Capai 659 Orang

HIV-AIDS mempunyai dampak buruk terhadap pembangunan sosial ekonomi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andi Nur Aminah
HIV/AIDS
Foto: pixabay
HIV/AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dalam kurun waktu 2004-2017 mencapai sebanyak 659 orang. Ratusan penderita HIV-AIDS ini merupakan yang terdata di Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi.

Hal ini disampaikan Bupati Sukabumi sekaligus Ketua KPA Kabupaten Sukabumi Marwan Hamami pada saat membuka rapat koordinasi KPA Sukabumi di Aula Pendopo Negara Sukabumi di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi, Selasa (20/3). Dalam kesempatan tersebut hadir puluhan peserta yang berasal dari berbagai elemen masyarakat yang peduli pada masalah HIV-AIDS.

"Epidemi HIV-AIDS akan menimbulkan dampak buruk terhadap pembangunan secara keseluruhan," terang Marwan Hamami. Pasalnya lanjut dia HIV-AIDS telah menyebabkan kenaikan luar biasa angka kesakitan dan kematian terutama penduduk usia produktif.

Marwan mengatakan dapat dikatakan HIV-AIDS mempunyai dampak buruk terhadap pembangunan sosial ekonomi. Di mana lanjut di salah satunya berakibat usia harapan hidup menjadi pendek atau berkurang.

Marwan mengungkapan, berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Sukabumi menyebutkan secara kumulatif kasus HIV-AIDS dari waktu ke waktu menunjukan peningkatan yang sangat signifikan. Pada kurun waktu  2004 - 2017 terdapat 659 orang yang terinfeksi HIV.

Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2017 lanjut Marwan, mengalami peningkatan yang cukup tajam yaitu 167 kasus. Kasus HIV ini sambung dia tersebar di hampir semua kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang mempunyai 47 Kecamatan.

Melihat fenomena ini Marwan mengatakan, maka perlu disusun upaya penanggulangan yang komprehensif. Selain itu kata dia diperlukan penanganan berkelanjutan yang melibatkan semua komponen pemerintah, swasta atau dunia usaha dan  masyarakat secara umum.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement