Rabu 21 Mar 2018 15:35 WIB

Istana: Pidato Prabowo Indonesia Bubar 2030 tak Berdasar

Stafsus Presiden menilai justru kondisi Indonesia saat ini semakin membaik.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Bayu Hermawan
Staf Khusus Presiden bidang komunikasi Johan Budi
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Staf Khusus Presiden bidang komunikasi Johan Budi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Istana memberikan tanggapannya terkait pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tentang hasil kajian internasional yang menyebut Indonesia bakal bubar pada 2030 nanti.  Menurut Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, pernyataan Prabowo tersebut justru tak sesuai dengan kenyataan kondisi Indonesia saat ini yang semakin membaik.

"Itu perlu ditanya juga kan harus ada kajian ilmiah, analisis. Anda kan sering baca juga analisis Indonesia oleh orang luar kan optimisme dibangun orang-orang luar atas perkembangan di Indonesia, oleh pakar-pakar ekonomi tingkat dunia loh ya," jelas Johan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (21/3).

Prabowo menjelaskan, saat ini peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia pun semakin membaik dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi salah satu parameter Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.  "Kalau dari sisi ranking misalnya tingkat investasi di Indonesia meningkat, nomor dua kalau enggak salah setelah Filipina. Ini kan parameter menuju negara lebih baik kan, bukan sebaliknya," katanya.

Karena itu, Johan pun mempertanyakan dasar dari kajian tersebut. Kendati demikian, ia menegaskan, pemerintah saat ini tengah berupaya untuk mewujudkan Indonesia emas pada 2045 nanti.  "Tapi yang pasti yang dilakukan pemerintahan Pak Jokowi-JK justru ingin menjadikan negara ini yang menempati posisi yang diperbincangkan di tingkat dunia, 2045 Indonesia emas. Justru itu upaya-upaya itu menuju ke sana," ujar Johan.

Namun, Johan juga menyampaikan, pemerintah juga akan menerima hasil kajian tersebut sebagai masukan jika data yang dihasilkan memang valid. "Tapi kalau itu dimaksudkan sebagai masukan dengan analisis yang begitu banyak misalnya ya tentu sah-sah saja bisa dipelajari karena dihasilkan data-data yang valid," tambahnya.

Sebelumnya, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyebut Indonesia akan bubar pada 2030 berdasarkan hasil kajian internasional. Hal ini disebabkan lantaran adanya ketimpangan penguasaan kekayaan dan tanah. Video pidato Prabowo tersebut beredar di media sosial Facebook.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement