REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Sebagai kabupaten yang menjadi destinasi pariwisata, maka persoalan sampah menjadi sorotan tersendiri bagi Kabupaten Bantul. Namun, demi tercapainya pengelolaan sampah yang optimal, hingga saat ini Bantul masih memiliki keterbatasan jumlah truk pengangkut sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Masharun Ghazali mengakui, meski terus mengalami peningkatan jumlah truk, namun jumlah yang ada saat ini masih belum ideal. "Jumlah truk yang dimiliki DLH belum memadai. Oleh karena itu kami menyiasatinya dengan melakukan kolaborasi," ujar Masharun kepada Republika.co.id, Jumat (23/3).
Kolaborasi yang ia maksud adalah sebuah kerja sama dalam penyediaan truk bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Bantul. Sehingga, lanjutnya, proses mobilisasi sampah dapat menggunakan truk yang dimiliki oleh dinas lain seperti Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Perhubungan (Dsihub).
"Kolaborasi ini sudah berjalan. Namun tentu sifatnya kondisional mengingat terkadang dinas lain juga memerlukan truk miliknya untuk keperluan dinas itu sendiri," ucapnya. Hingga saat ini, rata-rata, setiap harinya terdapat dua hingga empat unit truk dari dinas lain yang diperbantukan kepada DLH.
Sedangkan truk yang dimiliki oleh DLH sendiri totalnya adalah 20 unit ditambah dengan empat unit mobil pick up dan empat unit kendaraan roda tiga. Namun, dari seluruh truk yang dimiliki, ia mengakui terdapat beberapa unit truk yang kondisinya sudah tidak layak karena telah termakan usia.
Oleh karena itu, ia pun berkomitmen untuk terus melakukan peremajaan dan penambahan jumlah truk. Hal itu mutlak diperlukan mengingat saat ini total sampah yang terdapat di Bantul adalah sekitar 600 ton per hari.