REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Warga negara Indonesia (WNI) di Korea Selatan melakukan persiapan untuk menyukseskan pemilihan umum (pemilu) presiden 2019.
"Pemilihan umum memang baru akan berlangsung setahun lagi, namun masyarakat Indonesia yang bermukim di Korea Selatan telah siap sukseskan hajatan tersebut," kata pernyataan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Ahad (25/3).
Langkah awal telah dilakukan dengan dilantiknya Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Korsel dan tiga orang sekretariat, yang dilanjutkan dengan penandatangan Pakta Integritas di Aula KBRI Seoul pada Sabtu malam (24/3). Setelah diambil sumpahnya oleh Duta Besar RI untuk Korsel Umar Hadi, PPLN yang diketuai Huda Ulinuha dengan enam anggota lainnya melakukan berbagai koordinasi persiapan.
Dubes Umar Hadi berharap PPLN dapat bekerja dengan optimal sehingga prosentase jumlah WNI yang menggunakan hak pilihnya dapat maksimal. "Yang penting bagaimana PPLN bekerja keras dan punya integritas sehingga kepercayaan seluruh WNI yang berada di Korsel dapat tumbuh," ujar Dubes Umar Hadi.
Menurut dia, kesuksesan penyelenggaraan Pemilu yang akan datang, selain ditentukan dengan penyelenggaraan yang baik, aman, dan dengan jumlah pemilih yang maksimal, akan menunjukkan kedewasaan berdemokrasi. "Intinya adalah bagaimana semua penyelenggara Pemilu, termasuk juga Aparatur Sipil Negara yang bertugas di KBRI Seoul, dapat memegang kode etik dan kejujuran serta tidak mempengaruhi orang lain agar tercipta Pemilu yang jujur dan adil," ucapnya.
Untuk menunjang hal tersebut, Dubes Umar sekaligus juga telah membentuk Whatsapp Center KBRI Seoul yang akan mempermudah WNI di Korsel melakukan pemutakhiran data melalui aplikasi Whatsapp. Sistem ini akan terintegrasi dengan sistem pelayanan dan perlindungan WNI yang ada. Masyarakat Indonesia yang bermukim di Korsel saat ini sebagian besar merupakan pekerja migran. Berdasarkan catatan KBRI Seoul, ada sekitar 40 ribu WNI di Korsel. Sebanyak lebih dari 30 ribu WNI datanya relatif lengkap dan mempunyai hak pilih dalam pemilu 2019.