REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Relasi yang tak baik antara pelatih Josep 'Pep' Guardiola dan bomber Zlatan Ibrahimovic saat bersama di FC Barcelona membekas buruk di hati agen pemain, Mino Raiola. Broker asal Italia itu, baru-baru ini kepada media di Belanda mengungkapkan ketidaksukaannya kepada Guardiola.
Dalam bahasa yang kasar kepada Quote, Raiola yang berjuluk Super Agen itu menyebut Pep sebagai binatang yang pecundang. “Guardiola adalah anjing pengecut,” ucap Raiola seperti dikutip dari laman berita ESPN FC, pada Senin (26/3).
Meskipun menebalkan ketidaksukaannya terhadap Pep, Raiola mengakui pelatih asal Katalunya, Spanyol, itu merupakan salah satu pelatih terbaik di dunia yang ada saat ini. Dia mengatakan, sukses Pep bersama tim-tim raksasa di Eropa membuktikan kelasnya sebagai juru taktik lapangan kelas wahid di dunia.
“Sebagai seorang pelatih Guardiola memang luar biasa hebat,” ujar Raiola.
Bahkan, Raiola memprediksi, kiprah Pep pada Liga Inggris musim ini akan membawa timnya Manchester City sebagai Raja Eropa dengan kans menjuarai Liga Champions 2018. “Ya, Pep dan City akan memenangkan Liga Champions. Akan tetapi, saya tidak menginginkan itu terjadi,” sambung dia.
Raiola tidak mau hal tersebut terjadi karena tak suka dengan kepribadian Pep. Raiola bahkan berikrar untuk tak pernah punya kedekatan pribadi dengan pelatih 47 tahun tersebut.
Dia mengatakan sikapnya itu sebagai bentuk kemarahan yang tak akan pernah tuntas kepada Pep. “Saya tak akan memberikan waktu saya untuk dia,” ujarnya.
Mino Raiola. (Reuters)
Raiola pun menceritakan alasan kebenciannya terhadap Pep berakar panjang sampai hari ini. Ia menceritakan, kemarahannya memang berawal dari hubungan buruk yang terjadi antara Pep dan Ibrahimovic saat keduanya di Barcelona.
Pep merupakan pelatih Barca pada 2008 sampai 2012 sedangkan Ibra menjadi bomber di Camp Nou pada 2009. Raiola merupakan agen Ibra. Raiola juga menjadi agen bintang-bintang papan atas dunia seperti Paul Pogba juga Romelu Lukaku juga Mario Balotelli.
Persoalan antara Pep dan Ibra terjadi pada musim pertama di Barca. Sepanjang musim itu, Pep tak suka dengan performa Ibra yang hanya bisa mencetak 11 gol dari 14 kali penampilannya.
“Guardiola seperti pendeta ortodoks. Dia meminta semua orang melakukan apa yang dia sukai, dan orang lain tidak boleh melakukan apa yang tidak dia sukai,” sambung Raiola.
Ketidaksukaan Pep terhadap Ibra tersebut juga berbuntut dengan kurangnya jam bertanding bomber asal Swedia itu bersama Barca. Raiola mengaku pernah menyarankan agar Ibra bertanya kepada Pep tentang minimnya jam bertanding tersebut.
Akan tetapi, Raiola mengatakan, Pep tak menggubris dan malah semakin mengabaikan kliennya itu. Akhirnya, Raiola pun memberikan saran kepada Ibra agar melawan.
Saran Sang Agen tersebut pun dilakukan Ibra dengan menyabotase tempat parkir Pep di Cam Nou. “Saya memberitahu Zlatan (Ibra) untuk memarkir Ferrari-nya di tempat pelatih (Pep),” sambung Raiola.
Tentu saja, aksi tersebut semakin membuat Pep berang dengan Ibra. Buntut dari aksi melawan Ibra terhadap Pep mencapai puncaknya saat Barca menjuarai Liga Champions 2010/2011. Usai mengalahkan Manchester United (MU) di Wembley, Ibra tak diberikan medali Liga Champions.
Zlatan Ibrahimovic. (EPA)
Sikap Pep tersebut pun ikut membuat Raiola berang. “Saya sangat marah. Saya mendatangi dia, tetapi beruntung Guardiola, Adriano Gailliani (Presiden Milan) menghentikan saya,” ujar Raiola.
Pada musim selanjutnya, Pep tak lagi mengandalkan Ibra dan meminjamkannya ke AC Milan. Pada masa 'pembuangan' ke Italia itu, menurut Raiola, karier cemerlang Ibra sebagai pesepak bola ‘mati’.
ESPN menambahkan, pada masa pembuangan tersebut, Ibra membalas keputusan Pep dalam sebuah otobiografi. Ibra menuliskan hubungan antara dirinya dan Pep saat di Camp Nou.
“Ketika Anda membeli saya, Anda sama seperti membeli Ferrari. Jika Anda mengendarai Ferrari, Anda harus mengisi bahan bakar bensin beroktan tinggi di dalam tangki untuk melibas jalan tol dan terus menginjak pedal gas. Akan tetapi, Guardiola mengisi bahan bakar buruk dan hanya berputar-putar di perkampungan. Dia seharusnya membeli Fiat,” tulis Ibra.
Sontak saja otobiografi tersebut membuat Pep tersinggung. Sejak itu sampai saat ini, Pep dan Ibra tak pernah saling bertegur sapa.
Riaola pun mengatakan, dirinya mengambil sikap sama terhadap Pep. Yaitu dengan tak akan pernah memberikan deretan pemainnya untuk bisa bermain bersama klub yang menjadikan Pep sebagai pelatih.