REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ketua Tim Pemenangan Pasangan Moch Anton-Syamsul Mahmud, Arif Wahyudi mengaku sangat prihatin atas ditahannya calon wali kota oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Korupsi (KPK). Situasi ini, kata dia, jauh dari yang apa yang telah diperkirakan tim kampanye.
"Namun demikian sesuai pesan dari Abah Anton sebelum berangkat ke Jakarta, kami harus tetap tegar dan semangat di dalam berjuang apapun yang terjadi," ujar Arif kepada wartawan di Malang, Selasa (27/3).
(Baca: Jadi Tersangka, Kampanye Abah Anton Justru Meningkat)
Dengan adanya penahanan ini, Arif menyatakan, tim akan mendesain ulang melakukan pergerakan. Tim akan melakukan koordinasi dengan partai koalisi maupun dengan calon wakil walikota, Syamsul Mahmud. Hal pasti, tambah dia, tim menghormati proses hukum yang diselenggarakan KPK.
"Kami akan terus bergerak sampai titik darah penghabisan sebagai bentuk penghormatan kami kepada Abah Anton," jelasnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan tujuh pejabat Kota Malang yang diduga melakukan dugaan korupsi APBD-P Kota Malang TA 2015. Ketujuh pejabat ini mulai ditahan Selasa (27/3) hingga 20 hari ke depan.