Jumat 30 Mar 2018 12:27 WIB

PWNU DKI: Kritik Keras Arteria Wakili Jamaah Travel Umrah

PWNU DKI Jakarta menilai kritik terhadap kasus penipuan travel umrah diperlukan

Jamaah umrah
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jamaah umrah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Husny Mubarok Amir ikut mengomentari anggota DPR Arteria Dahlan. Menurutnya, kritik keras yang disampaikan Arteria Dahlan mewakili kemarahan jamaah yang menjadi korban penipuan travel umrah.

"Jadi, terlepas bahwa kritik dengan bahasa kasar itu kurang etis, dan soal itu pun Arteria sudah minta maaf, tetapi perlu dipahami juga bahwa itu mungkin puncak dari kemarahan karena sudah sering menerima keluhan jamaah. Memang wajar marah ketika melihat dana Umat Islam yang niatnya untuk beribadah umrah justru dirampok dan diselewengkan," ujar Husny di Jakarta, Jumat (30/3).

 

Baca juga, Menag Sarankan Arteria Dahlan Minta Maaf

Kritik terhadap kasus penipuan travel umrah diperlukan agar pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab tidak lepas tangan atas banyaknya jamaah yang menjadi korban travel umrah. Dia meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab, melihat kemarahan Arteria Dahlan tersebut sebagai pemacu bahwa siapapun yang menipu Umat Islam yang memiliki kehendak suci untuk umrah harus dihukum seberat-beratnya.

"Bahkan, kalau kita melihat tangisan ibu-ibu yang menjadi korban dan sebagian besar masyarakat biasa, maka kalau kita mau pada posisi membela mereka, kata-kata kasar saja tidak cukup," kata Koordinator Forum Silaturahim Takmir Masjid Jakarta ini.

Dia menegaskan kritik keras Arteria itu mewakili kemarahan atas terjadinya penipuan terhadap Umat Islam. Sepatutnya, kritik ini menjadi momentum untuk membongkar permasalahan, ambil hikmahnya untuk berbenah.

"Kasihan para jamaah yang niatnya beribadah justru ditipu," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement