Jumat 30 Mar 2018 14:34 WIB

Cerita Penghuni Tower Soal Bisnis Esek-Esek di Kalibata City

Keberadaan PSK kerap mencolok pada malam hari.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Kalibata City
Foto: kalibatacity.com
Kalibata City

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di Apartemen Kalibata City sudah bukan rahasia di kalangan para penghuni. Mereka diketahui beroperasi melalui aplikasi komunikasi daring.

Seorang penghuni Tower Jasmine, Idham Mauduna Tattaglia (24), mengatakan para PSK beroperasi di hampir semua tower. Tak hanya di Cendana, ia menyebut para PSK banyak ditemukan di Tower Akasia dan Tower Gaharu.

Keberadaan mereka terlihat mencolok pada malam hari, ditandai dengan banyaknya perempuan berkeliaran dengan pakaian seksi. Mereka mempromosikan diri via aplikasi komunikasi mobile, seperti Line dan Tinder. "Cara melihatnya gampang banget. Misal lagi duduk sendiri, ada cewek nyamperin, ah sudah itu. Itu tersistem," kata dia kepada Republika.co.id di Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (30/3).

 

Baca juga,  Ini Aturan Khusus Prostitusi di Apartemen Kalibata City.

 

Idham menceritakan, hal ini pernah dibuktikan sendiri oleh beberapa temannya. Para perempuan dapat dicari dengan fitur nearby pada aplikasi komunikasi daring. Secara otomatis, aplikasi itu mendeteksi orang-orang yang letaknya berdekatan dalam jarak tertentu.

Para PSK menawarkan dirinya secara terbuka. Mereka membuat status cukup mencolok seperti, "Open PO Kalibata City." Mereka juga menggunakan foto dengan pakaian yang cenderung terbuka.

Idham menduga, para PSK itu bekerja secara berjejaring dan melibatkan properti yang menyewakan unit-unit apartemen. Ia menduga ada banyak kelompok yang terlibat dalam jaringan tersebut.

Menurut Idham, para PSK juga banyak yang menjadi istri simpanan dan 'peliharaan' para pejabat dan pengusaha. Mereka umumnya sengaja ditempatkan di unit-unit tertentu. Saat pejabat atau pengusaha itu pergi, para simpanan itu kembali menjajakan diri.

"Kalau majikannya pergi ya mereka cari uangnya begitu (menjadi PSK)," ujar dia.

Menurut Idham, keberadaan para PSK ini sangat mengganggu. Maraknya bisnis esek-esek seakan sudah menjadi gambaran buruk bagi apartemen maupun para penghuninya.

"Kalau orang sudah sebut nama Kalibata City, sudah sebut perempuan-perempuan itu. Image-nya begitu. Ini perempuan-perempuan buat dipake," kata dia.

Para PSK juga meresahkan warga, terutama yang sudah menikah. Mereka berkeliaran di sekitar tower dengan pakaian terbuka dan mendatangi para lelaki yang tampak duduk sendiri. Ia berharap baik pengelola maupun pemerintah segera mengambil tindakan untuk membasmi bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City. Pihak kepolisian juga dituntut untuk memberantas jaringan prostitusi di sana hingga ke akarnya.

"Khawatirnya kalau sudah berkeluarga aja. Sekarang kan lagi marak, banyak pelakor (perebut lelaki orang_red) kan?"

Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali mengungkap adanya bisnis prostitusi di Apartemen Kalibata City. Empat tersangka ditangkap dan diketahui beroperasi di Tower Cendana. Kasus serupa juga pernah diungkap pada Januari 2018 dan 2016. Polisi kini mendalami adanya keterkaitan dengan kasus sebelumnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement