REPUBLIKA.CO.ID, MINGORA -- Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Malala Yousafzai mengunjungi tempat kelahirannya di Distrik Swat pada Sabtu (31/3). Ia meneteskan air mata saat memasuki rumah yang ditinggalinya sejak kecil.
Ini kedatangan pertamanya sejak seorang pria bersenjata Taliban menembaknya pada 2012. "Saya meninggalkan Swat dengan mata tertutup dan sekarang kembali dengan mata terbuka," kata Malala mengenang kondisinya saat diterbangkan dalam keadaan koma pada 2012.
Dilansir di The Gulf Today pada Ahad (1/4), Malala mengaku senang bisa berkunjung ke Distrik Swat. Sebab, menurut dia, mimpinya akan perdamaian menjadi kenyataan. "Perdamaian telah kembali ke Swat karena pengorbanan yang tak ternilai yang diberikan oleh saudara-saudaraku," ujar Malala di sebuah sekolah di luar Mingora.
Seluruh kegiatan Malala mendapat pengamanan dari pasukan keamanan Pakistan. Perjalanan singkat pemenang Nobel berusia 20 tahun itu adalah momen sangat simbolis bagi Pakistan. Pemerintah negara itu secara teratur memuji Distrik Swat sebagai kisah sukses dalam pertempuran panjangnya dengan ekstremisme. Swat membela diri atas tuduhan AS dan negara lain bahwa daerah barat laut tetap menjadi tempat aman untuk militansi.