REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Biografi penyanyi Keroncong, Waldjinah, dalam waktu dekat akan diterbitkan. Tim penulis Biografi Waldjinah dari Rumah penulis Kebek Yoni kini sedang menyelesaikan tahap akhir pembuatan biografi Ratu Keroncong dari Solo itu.
Putra Waldjinah, Ari Mulyono, menjelaskan biografi Waldjinah dibuat menjadi tiga jilid. Pada jilid pertama berisi tentang kisah perjalanan hidup dan karier Waldjinah. Di jilid kedua merupakan kumpulan foto-foto Waldjinah dan pada jilid ketiga berisi kumpulan lagu-lagu keroncong Waldjinah.
Ari mengungkapkan saat ini tim penulis biografi Waldjinah dan keluarga sedang berupaya untuk meminta dukungan dari Wali Kota Solo agar dapat menerbitkan buku tersebut. Ia juga mengungkapkan biografi tersebut ke depannya akan juga dibuat film tetang perjalanan karier Waldjinah di dunia musik keroncong.
"Kita membikin sebuah biografi nanti kita bisa minta bantuan Pak Wali khususnya untuk mencarikan sponsor. Supaya biografi itu, dan juga adanya film nanti itu bisa terwujud," tutur Ari pada Senin (2/4).
Penulis biografi Waldjinah, Ning Hening Yulia, menjelaskan penulisan buku biografi tersebut merupakan inisiatif relawan dari Rumah Penulis Kebek Yoni Solo. Ia menilai Waldjinah layak untuk dibuatkan biografi lantaran sederet prestasi dan perjalannya dalam mempopulerkan keroncong.
Kini, kata Ning, timnya sedang berupaya untuk memperoleh kata pengantar biografi dari sejumlah tokoh hingga Presiden RI. "Sudah selesai, tinggal layout-nya, foto-foto ibu sudah jadi tinggal menambah dengan foto cantik, kata pengantar dari Wali Kota, Gubernur dan Presiden," katanya.
Ning mengungkapkan pembuatan biografi Waldjinah dilakukan secara sukarela. Buku tersebut, kata dia, pada awalnya hanya berisi kisah perjalanan Waldjinah yang diperoleh dari keterangan keluarganya, namun dalam perkembangannya, buku tersebut menuliskan kisah perjalanan hidup yang diceritakan langsung oleh Waldjinah secara detail.
Biografi Waldjinah menjadi menarik lantaran menyuguhkan kisah-kisah yang belum pernah diketahui masyarakat banyak terntang kehidupan-kehidupan Waldjinah. "Pointnya human interest, ibu dapat (penghargaan) AMI dapat apa semua orang tahu, tapi apakan ada yang tahu bagaimana masa kecilnya dia memelihara kambing, menyukai kucing hinga tidur sama kucing, ayam dan kambingnya," katanya.
Tak hanya itu, dalam jilid pertama, Ning juga menyuguhkan beberapa lembar khusus yang mengkisahkan tentang kisah asmara Waldjinah dengan Soelis Moelyo Boedi Poespopranoto yang kemudian menjadi suaminya.