Kamis 05 Apr 2018 12:00 WIB

Ini Kontribusi Maslama untuk Peradaban Islam

Maslama adalah langkahnya mengenalkan metode baru dalam melakukan survei geografis.

Ilustrasi ilmuwan Muslim saat mengembangkan sains dan teknologi pada era Dinasti Abbasiyah di Baghdad.
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi ilmuwan Muslim saat mengembangkan sains dan teknologi pada era Dinasti Abbasiyah di Baghdad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maslama menulis sebuah risalah matematika yang berjudul Al Mutamalat. Dalam risalah ini, ia menjelaskan mengenai penerapan matematika dalam penjualan dan pejaka, penggunaan aljabar, operasi geometri, dan ilmu hitung. 


Keahliannya dalam bidang astronomi, menuntun Maslama menuliskan risalah pada bidang itu. Risalah ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Joan Hispalensis dan John dari Sevilla. Ia pun menulis sebuah komentar tentang Planisphaerium Ptolemeus. 

Rudolp dari Bruges, kemudian menerjemahkan karya Maslama tersebut. Pada 979 Masehi, Maslama melakukan observasi astronomi. Melalui hasil observasinya itu, ia melakukan revisi tabel astronomi yang sebelumnya dibuat oleh Al Khawarizmi. 

Maslama mengedit dan mengoreksi tabel itu, dan disesuaikan kembali dengan tahun Hijriyah. Ia sempat pula mengenalkan trigonometri, terutama penggunaan sinus dan tangen. Selain itu, ia membuat ringkasan karya ilmuwan ternama lainnya, Al Battani, yang berjudul Ziij. 

Pada paruh pertama abad ke-12, empat sarjana melakukan penerjemahan karya-karya ilmiah para ilmuwan Muslim, termasuk karya yang telah direvisi oleh Maslama. Mereka adalah Adelard dari Bath, Hermann The Dalmatian, Robert dari Chester, dan Plato dari Tivoli. 

Pada 1126 Masehi, Adelard menerjemahkan karya yang memuat tabel astronomi Al Khawarizmi yang telah direvisi oleh Maslama. Hal yang sama juga dilakukan oleh Herman. Robert menerjemahkan karya yang diadaptasi dari tabel Al-Battani dan Al-Zarqali. 

Selain risalah, salah satu kontribusi utama Maslama adalah langkahnya mengenalkan metode baru dalam melakukan survei geografis. Metode survei yang ia kenalkan dilakukan dengan menggunakan perangkat astronomi bernama astrolabe. 

Metode yang dikenalkan Maslama ini menggantikan metode survei yang sebelumnya pernah dikenalkan oleh Andalusia bernama Ibnu Al Saffar. Pada masa berikutnya, metode ini menyebar ke bagian utara wilayah Spanyol Kristen, yaitu Catalonia dan Rippol. 

Keduanya menjadi wilayah pertama di Barat yang menyerap hasil dari pengembangan ilmu pengetahuan oleh para cendekiawan Muslim. Hal ini diungkapkan oleh T Glick dalam bukunya, Islamic and Christian Spain in the Early Middle Ages. 

Menurut Glick, pada umumnya, saat literatur astrolabe di dunia Islam, termasuk apa yang ditulis Maslama, diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Barat memanfaatkannya untuk melakukan survei. Di bidang keahlian lainnya, kimia, Maslama juga menorehkan prestasi. 

sumber : Islam Digest Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement