REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maslama melahirkan karya dalam bidang kimia yang berpengaruh. Paling tidak ada dua tulisan Maslama di bidang itu, yaitu Rutbat Al Hakim dan Ghayat Al Hakim. Karya tersebut menjadi rujukan banyak kalangan ilmuwan.
Maslama menulis Rutbat Al Hakim pada 1047 hingga 1050 Masehi. Ini berisi tentang formula dan petunjuk untuk memurnikan logam mulia. Dua tahun setelah mangkat, ia dikenal sebagai orang pertama yang membuktikan prinsip kekekalan massa yang terdapat dalam Rutbat.
Di Barat, rentang delapan abad, seorang ilmuwan Prancis, Lavoiser, membuktikan hukum kekekalan massa tersebut. Dalam salah satu percobaannya mengenai hal itu, Maslama mengambil merkuri dari alam bebas yang bersih dari segala kotoran.
Lalu, Maslama meletakkan merkuri itu di dalam sebuah wadah kaca berbentuk telur. Ia meletakkan wadah itu ke dalam panci dan memanaskannya dengan nyala api kecil selama 40 hari. Setelah itu, merkuri berubah menjadi bubuk merah lembut dan beratnya tak berubah.
Lembaga pendidikan
Selain produktif menulis, Maslama juga membangun lembaga pendidikan. Ini, menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan jaringan komunikasi antarilmuwan. Pada masa itu, langkah yang ia tempuh dianggap sebagai terobosan baru dalam dunia ilmiah.
Jaringan komunikasi ilmiah tersebut dibangun oleh kelompok para ahli astronomi dan kelompok para ahli matematika yang bergabung dalam lembaga pendidikan itu. Tak hanya itu, lembaga pendidikan ini pun menampung banyak murid berbakat.
Dan, Maslama merupakan ilmuwan berpikiran terbuka. Ia mengajarkan kepada muridnya banyak referensi ilmu pengetahuan. Misalnya, ia mengajarkan tentang karya-karya Al Khawarizmi dan membahas karya itu secara mendalam.
Karya Al Farabi menjadi karya lain yang dikaji secara serius di lembaga pendidikan itu. Kajian ini, terutama difokuskan pada bidang astronomi dan matematika. Dua bidang yang sangat diandalkan oleh Maslama.