Kamis 05 Apr 2018 15:43 WIB

NATO Awasi Latihan Militer Rusia di Laut Baltik

NATO mengkhawatirkan latihan tersebut akan memicu perang dingin baru.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg
Foto: EPA
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan pihaknya sedang mengawasi latihan militer Rusia yang sedang berlangsung di Laut Baltik. Ia mengkhawatirkan latihan tersebut akan memicu perang dingin baru.

"Kami tidak menginginkan perlombaan senjata baru, jadi kami fokus pada bagaimana kami dapat merespons (latihan militer Rusia) dengan carayang tak hanya dapat diprediksi, tapi juga terukur dan bertahan," kata Stoltenberg seusai bertemu Perdan Menteri Kanada Justin Trudeau di Ottawa pada Rabu (4/4), dikutip laman DW.

Ia berharap latihan militer Rusia tidak direspons secara agresif oleh negara-negara Baltik. "Kami tidak menginginkan perang dingin baru," ujar Stoltenberg.

Kendati demikian, NATO tak akan berhenti mengamati dan mengawasi aktivitas militer Rusia di Laut Baltik. "Kami tetap waspada dan kami juga meningkatkan kesiapan pasukan kami, terutama di kawasan Baltik," ucap Stoltenberg.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah mengatakan Armada Baltik yang berbasis di Kaliningrad hanya menggelar latihan rutin diLaut Baltik. Latihan tersebut dilakukan untuk menguji pasukan yang telah beristirahat cukup lama saat musim dingin.

Rusia menegaskan pihaknya tidak memiliki rencana atau niatan untuk menyerang negara-negara Baltik. Rusia justru mengecam NATO karena dianggap telah mengancam stabilitas di Eropa Timur. Hal ini karena NATO telah membangun kehadiran militernya di sana dan melancarkan pertandingan perang.

Pada Juni 2017,pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris memang telah menggelar latihan militer berskala besar pertama NATO di perbatasan antara Polandia dan Lithuania. Rusia menganggap latihan itu mengancam stabilitas di kawasan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement