Senin 09 Apr 2018 06:16 WIB

Hinca: Demokrat Persiapkan AHY Sebagai Capres/Cawapres

HInca mengatakan semua parpol ingin capres atau cawapres berasal dari kadernya.

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (KOGASAMA) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (KOGASAMA) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan partainya sedang mempersiapkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berlaga pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. AHY disiapkan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden. 

"Tentulah semua partai politik menginginkan (capres/cawapres) dari dirinya. Partai Demokrat mempersiapkan mas AHY," kata Hinca di sela acara "Ngopi Bareng SBY" di Angkringan Pendopo Lawas, Yogyakarta, Ahad (8/4) malam.

Hinca mengklaim lembaga-lembaga survei selama ini telah menempatkan AHY masuk dalam deretan papan atas calon presiden (capres). Namun untuk survei elektabilitas tertinggi hingga Maret 2018, menurut dia, masih menempatkan AHY di posisi calon wakil presiden. 

"Survei masih berjalan terus sampai Juli. Nanti kita lihat perkembangannya sampai sejauh mana yang bisa didapatkan," kata dia.

photo
Sekertaris Jendral Partai Demokrat Hinca Panjaitan. (Republika/Iman Firmansyah)

Menurut Hinca, guna terus mendongkrak elektabilitasnya, hingga saat ini AHY terus menggencarkan agenda kunjungannya ke berbagai daerah. Demokrat melakukan berbagai tur yang diawali di Pulau Jawa sejak bulan lalu.

"Beliau salah satu putra terbaik bangsa yang ada di Partai Demokrat yang sekarang masih terus bekerja keras keliling Nusantara, (melalui) Tour De Jogja, Tour De Jawa Timur, sebelumnya Tour De Jawa Barat, Tour De Jogja mulai besok, dan dilanjutkan Tour De Jawa Tengah," kata dia.

Kendati mempersiapkan AHY, lanjut Hinca, hingga saat ini Partai Demokrat belum secara resmi menetapan calon presiden maupun calon wakil presiden yang akan diusung pada Pemilu 2019. Partai juga belum menetapkan secara resmi dengan partai mana akan berkoalisi.

"Kami tahu kami tidak bisa sendirian, tetapi kami akan umumkan (partai koalisi) pada waktu yang tepat. Hari ini belum ada, apalagi besok pagi, yang pasti sebelum tanggal 4 sampai 10 Agustus sebelum pendaftaram dibuka atau sebelum ditutup," kata dia.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement