Selasa 10 Apr 2018 11:19 WIB

Trump Segera Kirim Militer ke Suriah

Lebih dari 1.000 oang dilaporkan cedera dalam serangan senjata kimia di Suriah

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nidia Zuraya
Pasukan tentara Amerika Serikat
Foto: Youtube
Pasukan tentara Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjanji akan mengambil langkah tegas terkait penggunaan senjata kimia di Suriah. Dia mengatakan, Paman Sam siap menerjunkan militer ke kawasan konflik tersebut.

"Kami memiliki banyak pilihan termasuk militer," kata Donald Trump seperti dikutip BBC, Selasa (10/4).

Trump mengatakan, AS berusaha mencari kejelasan terkait pihak yang bertanggung jawab atas insiden tersebut. Peristiwa yang terjadi pada Sabtu lalu itu sedikitnya merenggut 70 nyawa. Lebih dari 1.000 oang dilaporkan cedera dalam peristiwa tersebut.

 

Baca juga, Trump MintaArab Saudi Bayar Militer AS di Suriah

 

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Trump mengaku akan segera mengambil keputusan terkait langkah yang akan diambil guna merespon serangan tersebut.

Dalam sebuah pertemuan dengan penasehat keamanan nasional, Trump mengatakan, akan membuat keputusan pada Senin (9/4) malam waktu setempat.

 

"Kita tidak bisa membiarkan kekejaman seperti yang terlihat...kita tidak bisa membiarkan itu terjadi di dunia...Amerika Serikat, dengan kekuatan negara kami bisa menghentikannya," kata Trump.

Seorang pejabat AS mengatakan, Trump kini tengah mengumpulkan kekuatan militer internasional untuk merespon peristiwa tersebut. Trump diketahui telah melakukan perbincangan melalui telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

AS sejauh ini menunding Moskow sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dia mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin bertanggung jawab atas serangan tersebut.

"Dia mungkin, ya, dia mungkin. Dan jika dia melakukannya, itu akan menjadi hal yang sulit, sangat sulit," kata Trump.

Sementara, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan pertemuan darurat pada Senin (9/4). Pertemuan itu digelar guna membahas dugaan penggunaan senjata kimia di Douma, Ghouta Timur, Suriah.

Pertemuan itu berlangsung sengit dimana AS dan Rusia terlibat perang kata-kata. Duta besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan, Washington siap untuk menanggapi serangan tersebut, tanpa menghiraukan DK bertindak atau tidak.

"Kami telah mencapai saat ketika dunia harus melihat keadilan dilakukan. Bagaimanapun, Amerika Serikat akan merespons," kata Haley dengan nada yang suram dan mengancam.

Perwakilan Rusia di PBB Vassily Nebenzia menyebut tuduhan serangan kimia sebagai berita palsu. Dia mengatakan Rusia siap untuk menerbangkan inspektur senjata ke situs tersebut untuk melihat sendiri. Nebenzia memperingatkan tindakan militer apa pun terhadap pemerintah Suriah dapat berakibat buruk.

"AS, Prancis, dan Inggris membuat retorika yang mengundang perang dan kesembronoan terhadap negara saya. Kurangnya strategi yang jelas bagi Suriah adalah mengerikan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement