REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengaku, pebisnis Polandia tertarik untuk berinvestasi dalam sektor pertambangan di Indonesia. Meski begitu, menurut Rosan, masih terbuka banyak peluang investasi yang bisa dijajaki oleh Polandia.
"Sudah disampaikan oleh Deputi Menteri Polandia akan ada investasi coal mine, itu mungkin salah satunya. Mereka itu belum mengenal Indonesia dan saya sampaikan iklim investasi di Indonesia itu makin lama makin baik. Kita sangat terbuka kalau ada investasi masuk ke Indonesia," ujar Rosan dalam konferensi pers di ajang Forum Bisnis Indonesia-Polandia di Jakarta, Kamis (12/4).
Dalam acara tersebut, Pemerintah Indonesia diwakili oleh Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. Sementara dari pemerintah Polandia hadir Deputi Menteri Luar Negeri Marek Magierowski serta Deputi Menteri Energi Grzegorz Tobiszowski.
Rosan mengatakan, nilai perdagangan antara Indonesia dan Polandia terus meningkat setiap tahun. Ia mengaku, ekspor Indonesia ke Polandia adalah sebesar 513 juta dolar AS pada 2016 dan meningkat menjadi 525 juta dolar AS pada 2017.
Dalam neraca perdagangan dengan Polandia, Indonesia mengalami surplus 200 juta dolar AS. Meski begitu, menurut Rosan, investasi dari Polandia ke Indonesia relatif masih sedikit."Tetapi memang dari sisi investasi masih sangat rendah. Berdasarkan data dari Embassy, nilainya kurang dari 2 juta dolar AS," ujar Rosan.
Selain sektor energi, kata Rosan, Polandia juga bisa berinvestasi dalam industri pengolahan produk berbahan dasar susu. Ia mengatakan, ekspor utama Polandia ke Indonesia adalah produk berbahan dasar susu. Oleh karena itu, Kadin akan memfasilitasi minat tersebut dengan pengusaha Indonesia.
Rosan menyatakan, Pemerintah Indonesia terus memperbaiki iklim investasi. Salah satu kebijakan terbaru adalah insentif fiskal Tax Holiday dan juga kebijakan deregulasi terkait perizinan usaha."Kita akan mencoba berkoordinasi secara reguler dan kita pun membantu pembentukan business council di sini," ujar Rosan.
Sementara itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyambut positif minat investasi Polandia terutama di bidang energi dan pertambangan. Ia pun menyambut baik tawaran pertukaran mahasiswa di bidang tersebut.
"Kita sempat berbicara tentang kemungkinan tawaran dari Polandia untuk bekerjasama mengirim mahasiswa kita ke sana atau pelajar yang ingin belajar ke sana itu akan difasilitasi oleh pemerintahan Polandia. Ini sedang kita jajaki seperti apa dan di mana dan kapan mulainya. Ini berbentuk beasiswa dan ini tawaran yang bagus sekali," ujarnya.
Wakil Menteri Energi Polandia, Grzegorz Tobiszowski menyatakan kesiapannya bekerja sama dengan pemerintah Indonesia."Perusahaan-perusahaan Polandia sangat tertarik untuk berinvestasi di Indonesia saat ini, telah banyak perusahaan-perusahaan Polandia yang berinvestasi di Indonesia, yakni Rafako, perusahaan energi asal Polandia berhasil memenangkan tender pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 50 MW di Lombok, Nusa Tenggara Barat," ujar Grzegorz.