Jumat 13 Apr 2018 09:29 WIB

Pengamat: Makin Banyak Capres Lebih Baik

Indonesia seolah kekurangan figur dan parpol gagal melahirkan tokoh alternatif

Rep: Mabruroh/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto
Foto: Republika/Wihdan
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat poltik, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan duel Joko Widodo dan Prabowo Subianto laiknya film yang sudah lama. Jika hanya dua figur tersebut ungkapnya, masyarakat sudah menebak akhir ceritanya.

"Bicara Prabowo dan Jokowi adalah figur lama, ada yang kurang menarik lagi apabila kembali terulang head to head, karena kita tahu ujung ceritanya bagaimana," ujar Pangi kepada Republika.co.id, Jumat (15/4).

Selain itu terang Pangi, justru membuat Indonesia terlihat miris karena tidak memiliki figur pemimpin yang lain. Padahal Indonesia masih tokoh-tokoh hebat yang masih bertebaran.

"Republik ini seperti kekurangan figur dan sosok pemimpin saja, Jokowi dan Prabowo (itu) film usang yang tak menarik (lagi) ditonton tanpa ada aktor baru," kata Pangi.

Menurutnya, semakin banyak calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) akan sangat baik bagi demokrasi Indonesia. Dengan begitu masyarakat akan dihadapkan dengan banyak alternatif atau lebih bervariatif.

"Padahal tokoh sekaliber pemimpin dunia bertebaran ada di Indonesia. Namun (yang terlihat seolah) sekarang hanya ada Prabowo dan Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini.

Menurut Pangi parpol merupakan rahim untuk melahirkan sosok pemimpin yang hebat. Namun jika yang kemudian muncul ke pemukaan lagi-lagi hanya Jokowi-Prabowo justru membuat parpol terkesan gagal.

"Negeri ini seolah kekurangan figur dan parpol terkesan gagal memunculkan figur alternatif," kejarnya.

Oleh karena itu, dalam sudut pandang pangi dengan munculnya poros ketiga dalam Pilpres 2019 akan lebih baik. Sehingga persaingan untuk menjadi orang nomor satu di Indonesia nanti semakin menarik.

"Semestinya poros ketiga memunculkan calon sang penantang sehingga pilpres menjadi kompetitif dan sengit," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement