REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan pada Senin (16/4), krisis di Suriah membutuhkan solusi negosiasi yang melibatkan semua kekuatan di kawasan itu. Namun dia juga mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak bisa bergabung dalam negosiasi damai tersebut.
"Akan ada solusi yang melibatkan semua orang yang memiliki pengaruh terhadap kawasan itu," katanya kepada wartawan pada saat kedatangan untuk pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels.
Maas ditanya apakahAssad bisa menjadi bagian dari solusi untuk krisis di Suriah."Tidak ada yang bisa membayangkan seseorang yang menggunakan senjata kimia terhadap bangsanya sendiri untuk menjadi bagian dari solusi ini," katanya.
Rezim Suriah dituduh telah melancarkan serangan gas beracun ke kota Douma, satu-satunya kota yang masih dikendalikan oleh kelompok pemberontak. Serangan tersebut dianggap sebagai upaya untuk mengusir kelompok pemberontak tersebut. Beberapa jam setelah serangan terjadi, kelompok pemberontak itu pun menyerah dan bersedia untuk dipindahkan.
Sementara itu, pasukan Barat yang dipimpin Amerika Serikat (AS) telah meluncurkan serangan udara terhadap Suriah pada Sabtu (14/4). Serangan udara itu dikatakan menargetkan pusat senjata kimia. Serangan itu sebagai pembalasan terhadap rezim Suriah yang diduga telah melakukan serangan gas beracun ke warga sipil.