REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo mengklaim, dalam tiga tahun terakhir, pemerintah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 27 juta jiwa menjadi 17 juta jiwa. “Ada 10 juta jiwa yang masih perlu dientaskan dari kemiskinan,” ujarnya.
Menurut Eko, pemerintah bekerja keras mewujudkan Nawa Cita ketiga, yaitu ketertinggalan dan kemiskinan ada di daerah pinggiran dan desa-desa terentaskan. Eko mengatakan, sudah menjadi tugas Kemendes PDTT untuk mengurangi kemiskinan di desa-desa.
"Kita motor dari kabinet ini untuk pengentasan kemiskinan di desa-desa. APBN kita Rp 5,6 triliun tapi kita punya dana desa dan afirmasi enam kementerian yang diminta mengalokasikan anggarannya untuk desa-desa (dengan program padat karya tunai) yang totalnya Rp 120 triliun," ujar Eko saat membuka Workshop Pemantapan Reformasi Birokrasi bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pimpinan Tinggi Pratama di Jakarta, Senin (16/4).
Eko menambahkan, pertumbuhan ekonomi kalau tidak dibarengi dengan pengentasan kemiskinan akan jadi bensin yang efektif yang memungkinkan terjadinya gejolak sosial. Oleh karenanya, peningkatan kapasitas dan reformasi birokrasi di kementerian yang dipimpinnya terus digenjot. Hasil kerja keras tersebut memberikan pencapaian-pencapaian di Kemendes PDTT, yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Kerja keras kita semua yang punya komitmen, bahwa nilai akuntabilitas kinerja dan reformasi birokrasi (hasil penilaian Kemenpan RB) pada tahun 2015 dari CC menjadi B pada 2016. Tata kelola arsip (ANRI) tahun 2016 dari 3 kementerian terburuk (dari total 34 kementerian) dan pada tahun 2017 menjadi juara harapan III. Standar pelayanan public (hasil penilaian ombudsman) pada tahun 2016 masuk zona merah (standar pelayanan public rendah), namun tahun 2017 sudah masuk zona kuning. Laporan keuangan (BPK) dari Wajar Dengan Pengecualian (WDP) pada 2016 menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Tunjangan kinerja dari 47 persen menjadi 60 persen,” ungkap Eko dalam siaran pers.
Untuk lebih meningkatkan lagi kualitas pegawai di lingkungan Kemendes PDTT, Eko berjanji terus meningkatan anggaran peningkatan SDM hingga tunjangan kinerja 90 persen. Untuk itu, ia berharap ada peningkatan kinerja seluruh pegawai.
“Kinerja kita bisa dilihat dari berapa banyak desa-desa tertinggal yang bisa kita tingkatkan levelnya, berapa banyak daerah transmigrasi yang sejahtera dan berapa banyak mengurangi kemiskinan,” katanya.