REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah menawarkan bantuan hukum kepada Michael Oliver terkait banyaknya ancaman terhadap wasit Liga Primer Inggris tersebut. Dalam pernyataan resminya kepada BBC Sports, Selasa (17/4), UEFA akan membawa permasalahan yang menimpa Oliver ke ranah hukum.
Hal ini dilakukan UEFA karena tindakan kepada Oliver yang dilakukan oleh sejumlah pihak dianggap telah melampaui batas. Bahkan, ketenangan keluarga Oliver pun turut diganggu oleh orang-orang yang diduga masih kecewa dengan wasit 33 tahun tersebut.
Istri Oliver, Lucy Oliver, yang juga berprofesi wasit disebut telah menerima banyak perundungan di dunia maya hingga bahkan ancaman pembunuhan. Hal ini terkait kontroversi yang lahir dari suaminya ketika memimpin laga Real Madrid kontra Juventus pada leg kedua perempat final Liga Champions tengah pekan lalu.
"UEFA sangat menaruh perhatian tinggi terhadap kasus ini. Kami akan membantu Oliver dan keluarganya melakukan perlawanan terkait aksi-aksi ini," kata UEFA.
Oliver menjadi sasaran kemarahan sejumlah pihak yang kecewa kepadanya karena dianggap mengubur mimpi Juventus menjuarai Liga Champions musim ini. Sikap tegasnya yang memberikan penalti kepada Madrid dianggap cerminan kinerja buruk. Penalti itu membawa Madrid lolos ke semifinal karena menang agregat 4-3.
Wasit yang telah masuk ke dalam daftar pengadil elite UEFA pada Januari 2018 lalu ini pun dijadikan kambing hitam. Saking geramnya, kapten Juve Gianluigi Buffon juga sempat melemparkan hujatan yang membawa-bawa istri dan anak-anak Oliver.
"Jelas Anda (merujuk kepada Oliver) tidak punya hati di dalam dada Anda karena hati Anda ada di tempat sampah. Jika Anda belum memiliki karakter untuk memimpin laga seperti ini, di stadion sebesar ini, Anda seharusnya duduk di tribun bersama istri dan anak-anak Anda, menyaksikan laga sambil makan keripik," kata Buffon kala itu, dikutip dari Mediaset Premium.
Saat ini, kepolisian Inggris dilaporkan telah memulai penyelidikan terhadap laporan-laloran yang masuk terkait hal yang menimpa Oliver dan keluarganya ini.