REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal, Arsene Wenger mengungkapkan saat-saat terburuknya menjadi pelatih Arsenal. Pelatih berusia 68 tahun itu memutuskan mengakhiri masa jabatannya di Stadion Emirates setelah 22 tahun.
Selama lebih dari dua dekade berkuasa, Wenger telah memenangkan Liga Primer Inggris sebanyak tiga kali dan mengangkat Piala FA tujuh kali.
Berikut setidaknya lima momen kenangan terburuk Wenger, seperti dikutip Four Four Two, Sabtu (21/3). Ada celaan, pertandingan yang menyakitkan dan kekalahan yang mengecewakan.
Penalti Kontroversi
Arsenal tidak terkalahkan di Liga Primer sejak Mei 2003 ketika mereka muncul di Old Trafford pada 24 Oktober 2004. Namun, setelah 49 pertandingan, berakhir dalam keadaan kontroversial.
Manchester United memecah kebuntuan ketika Ruud van Nistelrooy mengonversi penalti kontroversial pada menit ke-73 karena pelanggaran oleh Sol Campbell terhadap Wayne Rooney, yang kemudian mencetak gol kedua timnya untuk membungkus kemenangan 2-0.
Wenger dikabarkan menghadapi Van Nistelrooy sebelum manajer saingannya, Alex Ferguson terlibat dalam apa yang disebut oleh media sebagai "The Battle of the Buffet". Makanan dilemparkan ke arah bos United sebelum melakukan wawancara pasca pertandingan.
Sulit Rajai Eropa
Wenger tidak pernah berhasil merajai Eropa selama waktu yang lama. Meskipun, masih bisa membungkus keberhasilan di Liga Europa.
Timnya nyaris memenangkan Liga Champions adalah pada musim 2005-2006, ketika mereka mengalahkan Real Madrid, Juventus dan Villarreal untuk membuat konfrontasi dengan Barcelona di Paris.
Menurut Opta Joe, Arsene Wenger telah memenangkan pertandingan Liga Champions terbanyak yaitu 86 kali, tidak termasuk kualifikasi, tanpa pernah memenangkan kompetisi. Ini membuatnya frustrasi.
86 - Arsene Wenger has won the most Champions League matches (86 - excluding qualifiers) without having ever won the competition. Frustration. pic.twitter.com/UIRbcF1CEE
— OptaJoe (@OptaJoe) April 20, 2018
Satu per Satu Pergi
Hanya tiga bulan setelah kalah di final Liga Champions, Wenger mendapat pukulan lebih lanjut ketika salah satu pemain kuncinya bermain dengan sengit. Hubungan panjang Ashley Cole dengan klub berakhir dengan pahit pada Agustus 2006. Perpisahan itu sangat berantakan, dengan bek kiri membuat langkah pendek ke saingan London, Chelsea.
Kurang dari setahun kemudian, Thierry Henry juga pergi. Setelah mengalami cedera pada musim 2006-2007, pencetak rekor klub itu bergabung dengan Barcelona, tim yang telah mengalahkan Henry dan Wenger di ibu kota Prancis.
Baik Cole dan Henry melaju untuk memenangkan Liga Champions dengan klub baru mereka.
Mimpi Buruk
Wenger mengalami salah satu penghinaan sepak bola terbesarnya pada Agustus 2011. Timnya mengalami krisis cedera dan skorsing, sehingga ia harus melakukan tambal sulam.
Pemain United, Wayne Rooney memimpin dengan hat-trick dan Ashley Young mencetak dua gol, saat Arsenal menderita kekalahan terburuk sejak 1896.
Luka Wenger makin menjadi ketika Robin van Persie gagal mengeksekusi penalti pada babak pertama melawan klub yang nantinya akan dibelanya, sementara bek Arsenal Carl Jenkinson diganjar kartu merah di babak kedua.
Arsene Wenger telah mengelola lebih banyak pertandingan Liga Premier daripada manajer lainnya , yaitu sebanyaj 823 dan hanya Sir Alex Ferguson yang memenangkan lebih banyak pertandingan (528) daripada Wenger (473).
Kekalahan Wembley
Wenger telah menikmati banyak kesuksesan di Wembley, mengangkat Piala FA di stadion terkenal itu dalam beberapa kesempatan. Namun, Piala Liga belum menjadi keberuntungan untuk mantan bos Nagoya Grampus Eight.
Setelah kalah pada final 2007 melawan Chelsea di Cardiff, Arsenal menderita kekalahan di Wembley empat tahun kemudian.