REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais meyakini pertemuan persaudaraan alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo tidak membahas Pemilihan Presiden 2019. Amien menegaskan pertemuan tersebut bersih dari kepentingan politik.
"Tidak ada mengenai pilpres. Jadi ini beautiful meeting ya," ujar Amien saat ditemui di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (26/4).
Pertemuan itu kata Amien, semata-mata menyampaikan kepada Presiden Jokowi agar menghentikan kriminalisasi terhadap ulama. "Saya sudah mendapatkan laporan lengkap, tidak ada yang negatif. Jadi 11 tokoh ini ketemu Jokowi menyampaikan jangan coba-coba kriminalisasi ulama, titik," kata Amien.
Amien pun mengaku akan bertemu dengan anggota PA 212 malam ini (26/4). Pertemuan itu akan berlangsung di Kawasan Condet, Jakarta Timur.
"Jadi nanti malam pun saya ketemu dengan mereka di rumah Condet untuk lebih menggalang kembali bagaimana kita Insya Allah berbuat yang paling baik untuk negeri ini," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan sejumlah alumni aksi 212. Pertemuan itu dilaksanakan di Masjid Istana Kepresidenan, Bogor, pada Ahad (22/4) lalu.
Terkait hal ini, Presiden Jokowi mengatakan bahwa apa yang dia lakukan dengan alumni 212 merupakan sesuatu yang biasa karena dia memang kerap bertemu dengan sejumlah ulama baik di Jakarta, Bogor, maupun saat kunjungan kerja ke sejumlah daerah. Semangatnya dalam pertemuan tersebut adalah untuk menjalin silaturahmi dengan para ulama, Habib, Kiai, atau pun ustaz yang ada di seluruh provinsi di Indonesia.
Melalui pertemuan ini, Jokowi juga berharap pemerintah dan para alim ulama bisa menjalin persaudara ukhuwah dalam rangka persaudaraan dan persatuan di semua pihak. "Kita harapkan dengan bersambungnya silaturahmi, beriringnya ulama umarah dapat menyelesaikan banyak masalah, problem yang ada di masyarakat, di umat, diselesaikan bersama sama," ujar Jokowi usai meninjau ekspor mobil di pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (25/4).