Sabtu 28 Apr 2018 23:38 WIB

Polresta Tangerang Waspadai Kampanye Hitam

Polresta Tangerang tetap waspada meski pilkada hanya diikuti calon tunggal.

Red: Ratna Puspita
Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Aparat Polresta Tangerang, Banten, tetap mewaspadai kampanye hitam dalam Pilkada Kabupaten Tangerang 2018 meski hanya diikuti oleh calon tunggal, yakni Ahmed Zaki Iskandar-Mad Romli. Sebab, kampaye hitam merupakan potensi kerawanan dan pelanggaran. 

Kerawanan lain yang perlu diantisipasi adalah politik uang. “Potensi lainya dalah berita bohong (hoax) melalui media sosial yang diluncurkan oleh pihak tertentu untuk memperkeruh situasi,” kata Kapolresta Tangerang Kombes Sabilul Alif setelah melakukan rapat dengan Pj Bupati Tangerang, Komarudin dengan unsur Muspida lainnya bertemakan pengamanan dan potensi kerawanan pilkada 2018 dan keberadaan tenaga kerja asing (TKA) di Tangerang, Sabtu (28/4). 

Menurut dia, potensi pelanggaran sudah diantisipasi. Jika terjadi maka sudah ada wadah untuk menindaklanjuti ke ranah hukum.

Dia juga menyatakan kepolisian memberikan jaminan keamanan.  Jika ada yang menganggu maka kepolisian tidak segan bertindak secara tegas sesuai koridor hukum yang berlaku.

Sabilul menambahkan kepolisian telah sepakat bersama Satpol PP, kejaksaan, dan aparat hukum lainnya bakal bertindak tegas terhadap kecurangan dalam tahapan pilkada. Apalagi, Satpol PP Pemkab Tangerang mendirikan posko pengendali pelaporan untuk pemantauan semua kegiatan pilkada 2018 dan memetakan potensi kerawanan pada 29 kecamatan. 

Kepala Satpol PP Pemkab Tangerang, Yusuf Herawan mengatakan Satpol PP menempatkan petugas monitoring tiap desa dan kelurahan agar pilkada berjalan lancar. "Perlu pengawasan terhadap tempat publik tertentu serta petugas secara rutin melakukan patroli," katanya. 

Pasangan Zaki-Romli mendapatkan dukungan 12 partai dan hanya melawan kotak kosong seperti halnya Pilkada Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak. 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَرَفَعَ اَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوْا لَهٗ سُجَّدًاۚ وَقَالَ يٰٓاَبَتِ هٰذَا تَأْوِيْلُ رُءْيَايَ مِنْ قَبْلُ ۖقَدْ جَعَلَهَا رَبِّيْ حَقًّاۗ وَقَدْ اَحْسَنَ بِيْٓ اِذْ اَخْرَجَنِيْ مِنَ السِّجْنِ وَجَاۤءَ بِكُمْ مِّنَ الْبَدْوِ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ نَّزَغَ الشَّيْطٰنُ بَيْنِيْ وَبَيْنَ اِخْوَتِيْۗ اِنَّ رَبِّيْ لَطِيْفٌ لِّمَا يَشَاۤءُ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ
Dan dia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semua) tunduk bersujud kepadanya (Yusuf). Dan dia (Yusuf) berkata, “Wahai ayahku! Inilah takwil mimpiku yang dahulu itu. Dan sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya kenyataan. Sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari penjara dan ketika membawa kamu dari dusun, setelah setan merusak (hubungan) antara aku dengan saudara-saudaraku. Sungguh, Tuhanku Mahalembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

(QS. Yusuf ayat 100)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement