REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah orang mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden di sekitar Bundaran Hotel Indonesia pada kegiatan car free day, Ahad (29/4) pagi. Beberapa waktu kemudian, beredar video kegiatan tersebut 'bersinggungan' dengan kelompok pengguna kaus #DiaSibukKerja.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) mengimbau agar tidak terjadi kampanye sebelum waktunya. Apalagi ada intimidasi yang dilakukan antar kelompok. "Janganlah terjadi, katakanlah sebelum waktunya, apalagi ada semacam intimidasi kalau itu benar terjadi," ujarnya ketika ditemui di kantornya, Senin (30/4).
Jusuf Kalla mengatakan, kampanye sebelum pemilu tidak ada aturannya sehingga sulit untuk dibendung. Hal ini yang menjadi masalah, terutama terkait dengan sanksi hukumnya. "Ini sulitnya memang, kalau kampanye itu sebelum pemilu itu tidak ada aturannya, kalau masa kampanye resmi ada aturannya. Nah ini masalah," katanya.
Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan massa berkaus #2019GantiPresiden diduga mengintimidasi beberapa orang berkaus #DiaSibukKerja viral di dunia maya. Aksi tersebut diketahui terjadi pada Ahad (29/4) pagi saat CFD di Thamrin, Jakarta Pusat, tengah berlangsung.
Dalam video yang beredar, pengguna kaus #2019GantiPresiden tampak mengibas-ngibaskan lembaran uang pada pengguna #DiaSibukKerja dan meneriakkan 'dibayar berapa'. Pria pengguna kaus #DiaSibukKerja pun mengaku tidak dibayar.
Dalam cuplikan video lainnya, seorang ibu pemakai kaus #DiaSibukKerja bersama anaknya yang menangis juga tampak dikerumuni oleh pemakai kaus #2019GantiPresiden, sebelum akhirnya diamankan pula oleh seorang pemakai kaus #2019GantiPresiden. Video tersebut diunggah ke Youtube dengan judul "Tindakan Intimidatif dari Kelompok Ber-Identitas #2019GantiPresiden" oleh akun Jakartanicus.