Senin 30 Apr 2018 15:46 WIB

PSI Bantah Laporan Soal Intimidasi CFD Bernuansa Politis

PSI mengklaim melampirkan sejumlah bukti

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Muhammad Hafil
Peserta Aksi 2019 Ganti Presiden bertemu denga peserta jalan santai dia sibuk kerja di hari bebas kendaraan bermotor di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (29/4).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Peserta Aksi 2019 Ganti Presiden bertemu denga peserta jalan santai dia sibuk kerja di hari bebas kendaraan bermotor di Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melaporkan kejadian dugaan intimidasi pada kegiatan Hari Bebas Kendaraan Bermotor  atau Car Free Day pada Ahad (29/4) kemarin. Laporan tersebut ditujukan ke Polda Metro Jaya pada Senin (30/4).

Laporan ini, menurut Juru Bicara PSI Bidang Hukum Dini Purwono tidak berkaitan dengan orientasi politik partai tersebut yang mendukung Joko Widodo. "Ini benar-benar betul aksi spontan, kita perempuan terutama ya," ujar Dini.

Laporan yang dibuat PSI tersebut memang lebih menitikberatkan pada korban ibu-ibu dan anaknya yang tampak menjadi korban dalam video yang berrdar. Dini mengatakan, sebagai aktivis perempuan PSI, ia bersama sejumlah rekannya spontan melakukan pelaporan pada kepolisian. Dini juga membantah bila laporan yang dibuat ini bertujuan memancing di air keruh untuk mendongkrak popularitas PSI.

"Sebetulnya tindakan PSI ini kita tidak mengatasnamakan siapa pun juga, maupun mencari panggung politik atau apa," ujar dia.

Dalam membuat laporan ini, PSI membawa sejumlah bukti berupa video yang viral menampilkan dugaan intimidasi oleh kelompok pemakai #2019GantiPresiden terhadap #DiaSibukKerja. Namun Dini mengungkapkan, pihaknya juga menyertakan video yang didapat dari saksi mata di tempat kejadian. Satu orang saksi disertakan dalam pelaporan tersebut.

Dini juga mengklaim telah menghubungi seorang ibu yang diduga menjadi korban intimidasi. Namun, ibu tersebut menurutnya belum bersedia hadir karena alasan belum siap. "Karena kejadian baru kemarin ya, jadi saya bisa maklum kalau dia belum siap mengambil polisi jelas," kata dia.

Dalam pelaporan ini, PSI enggan berspekulasi terkait adanya dugaan aktor intelektual dalam aksi dugaan intimidasi yang terjadi. PSI menyerahkan pada kepolisian terkait hal tersebut untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

 

Sebelumnya, sejumlah orang mengenakan kaus bertuliskan #2019GantiPresiden di sekitar Bundaran Hotel Indonesia pada kegiatan Car Free Day, Ahad (29/4) pagi. Beberapa waktu kemudian, beredar video kegiatan tersebut 'bersinggungan' dengan kelompok pengguna kaus #DiaSibukKerja.

Dalam video yang beredar, pengguna #2019GantiPresiden tampak mengibas-ngibaskan lembaran uang pada pengguna #DiaSibukKerja dan meneriakan 'dibayar berapa'. Pria pengguna #DiaSibukKerja yang belakangan diketahui bernama Stedi itu pun mengaku tidak dibayar.

Dalam cuplikan video lainnya, seorang ibu pemakai kaus #DiaSibukKerja bersama anaknya yang menangis juga tampak dikerumuni pemakai #2019GantiPresiden, sebelum akhirnya diamankan pula oleh seorang pemakai #2019GantiPresiden. Video tersebut diunggah ke Youtube dengan judul 'Tindakan Intimidatif dari Kelompok Ber-Identitas #2019GantiPresiden' oleh akun Jakartanicus.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement