Selasa 01 May 2018 17:01 WIB

Panitia: Ada Miskomunikasi di Acara Bagi Sembako di Monas

Dua orang anak meninggal dunia saat acara bagi-bagi sembako di Monas, Sabtu lalu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sejumlah warga berdesakan untuk mengambil sembako gratis saat acara Untukmu Indonesia di kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panitia Forum Untukmu Indonesia (FUI) mengakui adanya miskomunikasi dalam pelaksanaan acara membagi- bagikan sembako di Monas, Sabtu (28/4), lalu yang berujung hilangnya nyawa dua anak kecil. Dalam acara tersebut, panitia mencantumkan logo Pemprov DKI dan pariwisata Enjoy Jakarta.

Ketua Panitia FUI Dave Santoso mengakui bahwa logo Pemprov merupakan kesalahan dari pihak panitia. Sedangkan logo pariwisata Enjoy Jakarta sebelumnya sudah ada pembicaraan dengan pihak Pemprov karena acara ini juga terkait acara budaya.

"Kalau logo Pemprov, itu ada miss dari pihak kami dan Pemprov. Acara kita kan banyak, ada tari- tarian juga. Kita berpikiran yang event budaya, dicantumkan logo Pemprov karena sebelumnya sudah ada pembicaraan. Dalam hal ini pariwisata, enjoy Jakarta. Kalau yang logo Jaya Raya itu memang ada kesalahan, dan kita sudah secara terbuka minta maaf dengan pihak Pemprov," jelasnya kepada Republika.co.id, Selasa (1/5).

Adapun terkait dengan pembagian sembako, menurut Dave sejak awal pihaknya telah mengajukan izin untuk melaksanakan seluruh kegiatan, termasuk pasar murah. Untuk pasar murah, pihaknya telah membagi- bagikan kupon untuk masyarakat. Namun belakangan panitia baru mengetahui kalau dalam Peraturan Gubernur terdapat larangan berjualan di Monas, sehingga pihak panitia beralih membagi- bagikan secara gratis.

"Tengah- tengah (acara) kami ditegur, dihimbau secara lisan. Seharusnya ada surat, secara tertulis yang bisa jadi landasan kita. Jadi kami lakukan dengan pertimbangan kalau ini tidak dilaksanakan nanti jadi dampaknya akan lebih luas. Takutnya chaos," kata Dave.

Mengenai kedua anak kecil yang menjadi korban, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Namun, menurut Dave, panitia telah berkunjung ke rumah korban dan menyatakan belasungkawa. "Mereka sudah menyatakan ikhlas dan tidak ingin memperpanjang. Di luar mereka korban atau bukan. Biar nanti polisi yang menjelaskan hasil penyelidikan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement