REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua anak warga Jakarta Utara menjadi korban tewas pembagian sembako gratis di Monas, Sabtu (28/4). Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, pihaknya akan mengusut tuntas kasus sembako berujung maut tersebut.
Argo mengatakan, sementara ini berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, dua anak meninggal karena heat stroke dan suhu panas yang tinggi. Sehingga, menyebabkan nyawa keduanya tidak dapat tertolong lagi.
"Menurut keterangan dokter yang memeriksa korban (meninggal) karena heat stroke dan suhu panas yang tinggi," ujar Argo kepada Republika, Rabu (2/5).
Kendati demikian lanjut Argo, penyidik akan menindaklanjuti kasus itu kembali. Termasuk akan memanggil pihak-pihak terkait.
"Polisi lakukan penyelidikan terhadap meninggalnya dua orang tersebut," ujar Argo.
Namun, mengenai kapan jadwal pemeriksaan kepada pihak panitia maupun orang tua korban, Argo belum bisa memastikan. Menurut dia, hal tersebut menjadi kewenangan dari penyidik.
Baca: Keluarga Korban Laporkan Panitia Pembagian Sembako ke Polisi.
Begitupun saat dikonfirmasi mengenai dugaan pihak rumah sakit yang tidak mengisi penyebab korban meninggal dalam surat keterangan. Menurut Argo, harus dilakukan penyelidikan terlebih dahulu.
"Tunggu penyelidkan ya kalau begitu," ujar dia.
Untuk diketahui, MJ (12 tahun) dan AR (10) meninggal dunia pascamengikuti pembagian sembako gratis. Keduanya meninggal di RS Tarakan.