REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO DE CHILE -- Tiga pelapor dalam skandal pelecehan seksual di Cile para Rabu (2/5) mendesak Paus Fransiskus untuk menarik permintaan maafnya. Karena itu dianggap telah mendiskreditkan mereka dalam tindakan nyata untuk mengakhiri apa yang mereka sebut 'wabah' pelecehan seksual dan menutup-nutupi Gereja Katolik.
Juan Carlos Cruz, James Hamilton dan Jose Andres Murillo berbicara kepada wartawan pada Rabu (2/5) setelah menghabiskan lima hari bersama Paus di hotelnya di Vatikan. Konferensi pers mereka disiarkan secara langsung di Cile. Ini menandakan bahwa sifat pertemuan mereka dengan Paus belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga, Dugaan Pelecehan Seksual Kardinal George Pell Disidangkan
Cruz mengatakan bahwa selama pertemuan pribadinya dengan Paus Francis, Paus mengakui: Saya adalah bagian dari masalah. Saya yang menyebabkan ini, dan saya minta maaf kepada Anda."
"Saya percaya bahwa dia tulus," kata Cruz.
Cruz mengatakan dia percaya bahwa Paus Francis hanya salah informasi tentang kasus Uskup Juan Barros. Dia adalah yang dituduh oleh ketiga pria itu telah lama menyaksikan dan mengabaikan pelecehan mereka.
Barros adalah anak didik dari Pendeta Fernando Karadima, seorang pengkhotbah karismatik dan dikasihi masyarakat Katolik konservatif Cile. Karadima dikeluarkan dari pelayanan dan dijatuhi hukuman oleh Vatikan pada tahun 2011 untuk hidup dalam penebusan dosa dan doa karena telah mengalami pelecehan seksual anak di bawah umur.
Barros dan uskup yang dilatih Karadima lainnya tidak pernah mengakui telah menyaksikan penganiayaannya. Meskipun korbannya telah lama menyaksikan mereka berada di tempat kejadian.
Francis sangat membela Barros selama perjalanannya di bulan Januari ke Cile. Ia menyebut tuduhan-tuduhan terhadap Barros adalah fitnah.
Ia mengaku tidak pernah mendengar dari para korban tentang Barros, meskipun ia telah menerima laporan berupa surat pada tahun 2015 dari Cruz yang menjelaskan kesalahan Barros.
Cruz telah menulis surat kepada Francis setelah Paus menolak oposisi dari beberapa uskup Cile dan mengangkatnya sebagai uskup Osorno.
Baru pekan ini, mantan menteri Cile mengungkapkan bahwa pemerintah Cile juga telah menginginkan Barros keluar sebagai pengkhotbah kepada angkatan bersenjata Cile, dan terkejut ketika Francis menobatkannya sebagai pengganti Osorno.
Cruz mengatakan dia tidak menekan Paus pada apa yang dia tahu atau kapan. Namun dia mengatakan dia memperingatkan Paus tentang 'racun' dari gereja yang telah 'menipunya.' Dia menyebut uskup agung saat ini dan mantan Santiago, duta besar Vatikan untuk Cile, dan anggota konferensi uskup Cile.
Hamilton mengatakan mereka mungkin tidak akan pernah tahu kebenaran penuh tentang apa yang diketahui Paus. Akan tetapi menurut dia hal yang penting adalah bahwa Paus sekarang sangat berpengetahuan luas.
Dia mengatakan bahwa dia siap menunggu untuk melihat tindakan nyata apa yang akan diambilnya. "Semua orang layak, terutama dalam hal ini, kesempatan kedua," kata Hamilton tentang Paus.
Ketiga pria itu tidak mengatakan apa tepatnya yang mereka inginkan untuk dilakukan oleh Francis. Namun sebelumnya, mereka menyerukan kepada Barros dan para uskup lain yang dilatih Karadima untuk mengundurkan diri, serta beberapa uskup Cile lainnya dengan catatan buruk dalam menangani kasus-kasus pelecehan.